Tech

Empat Mitos Android Terbesar yang Mungkin Kalian Percaya

Jingga Irawan

Posted on August 12th 2022

“Jangan mengisi baterai sambil memainkan game, nanti bisa meledak” atau “Masukkan baterai melembung ke kulkas agar kempes” adalah saran yang mungkin pernah kalian dengar sebagai pengguna gadget.

Dua di atas merupakan contoh mitos yang beredar di industri teknologi selama bertahun-tahun. Karena sekarang sistem gadget dan teknologi baterai semakin canggih, mitos-mitos tersebut telah bergeser menyelimuti pengguna Android dan iOS.

Sistem operasi Android telah ada sejak lama dan digunakan oleh jutaan orang. Secara alami, beberapa mitos mengikuti perkembangannya. Tetapi, mungkin selama ini kalian penasaran, apakah salah satu dari mitos umum ini benar-benar nyata?

Mitos biasanya adalah cerita atau kepercayaan yang telah ada sejak lama. Itu akan diulang-ulang sampai orang menganggapnya benar. Begitu pun yang beredar di seputar Android. Kira-kira, apa saja sih mitos Android yang paling terkenal?

Ponsel Android Merupkan Benda Murahan

Salah satu mitos paling umum tentang Android adalah harganya murah. Hal ini sering dikatakan sebagai penghinaan bagi pengguna Android, terutama dari mereka yang menggunakan iPhone. Ini bukan hanya tentang harga, tetapi juga pada kualitas perangkat.

Yang benar adalah beberapa ponsel Android memang murah, tetapi banyak dari mereka yang dibanderol dengan harga fantastis. Android adalah ekosistem perangkat raksasa dari banyak perusahaan berbeda. Artinya, perangkat Android akan berbeda di setiap titik harga dan tingkat kualitas.

Kalian nggak bisa membuat pernyataan seperti "Ponsel Android murah." Jika kalian membandingkan iPhone dan perangkat Android dengan fitur yang sebanding, harganya sangat mirip. Beberapa ponsel Android memang murah, namun yang sangat premium juga dijual dengan harga mahal.

Android Penuh Virus

Mitos super umum lainnya adalah bahwa perangkat Android merupakan gudang virus dan malware. Pada kenyataannya, Android sangat mirip dengan Windows dalam situasi ini.

Ada lebih banyak virus dan malware untuk Windows dibandingkan dengan macOS. Itu karena banyaknya jumlah orang yang menggunakannya. Artinya, banyak virus dan malware yang ditargetkan ke Android karena popularitasnya dan penggunanya yang melimpah. Orang jahat akan senang menargetkan sesuatu pada kelompok massa yang lebih besar.

Namun, seperti halnya Windows, sebenarnya bukan masalah besar jika kalian menggunakan Android dengan cara yang cerdas. Menginstal aplikasi hanya dari Google Play Store dan memperhatikan peringatan browser saat menemukan situs web yang nggak aman akan melindungi perangkatmu. Perlu diingat juga, kalian nggak harus menggunakan perangkat lunak antivirus di Android.

Harus Menutup Aplikasi

Ketika Android berubah menjadi sistem operasi baru yang sedang berkembang, ada kategori aplikasi yang menjadi sangat populer: Task Killer. Aplikasi ini akan menutup semua aplikasi yang berjalan di latar belakang. Orang mengira memakai aplikasi tersebut akan meningkatkan kinerja dan masa pakai baterai. Tetapi sebenarnya enggak. Sayangnya, mitos itu masih bertahan sampai sekarang.

Yang benar adalah Android dirancang khusus untuk menangani aplikasi di latar belakang. Android secara otomatis mengelola tugas latar belakang dan menutup berbagai hal ketika lebih banyak sumber daya diperlukan. Jadi, kalian nggak perlu mengelola ini sendiri.

Faktanya, menutup aplikasi secara terus-menerus dapat berdampak negatif pada ponselmu. Alih-alih aplikasi duduk di latar belakang menunggu, itu harus benar-benar dimulai lagi. Sehingga membutuhkan lebih banyak sumber daya daripada melanjutkan dari yang diberhentikan sementara.

Android Lebih Rumit Daripada iOS

Ada anggapan umum di antara kebanyakan orang bahwa iPhone mudah digunakan. Sementara, perangkat Android hanya untuk orang yang lebih paham teknologi. Ini dianggap sebagai sistem operasi yang lebih kompleks.

iOS di iPhone tentu saja dimulai sebagai sistem operasi yang sangat sederhana, tetapi hari-hari itu sudah lama berlalu. iOS telah memperoleh banyak fitur yang dulu hanya dapat ditemukan di Android. Itu telah menyebabkan iOS menjadi jauh lebih kompleks daripada sebelumnya.

Nggak adil untuk membandingkan keseluruhan Android dengan satu perangkat, iPhone. Ponsel Samsung Galaxy mungkin lebih rumit daripada iPhone, tetapi perangkat Google Pixel cukup sederhana. Semua smartphone memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.(*)

Foto: Pixabay

Artikel Terkait
Tech
Fitur YouTube ‘Edit into a Shorts’ Bantu Kreator Buat Shorts dari Video Panjang

Tech
Spotify Akhirnya Pisahkan Tombol ‘Play’ dan ‘Shuffle’

Tech
Update Terbaru Google Maps Berikan Detil dan Warna Ekstra pada Peta Alam