Entertainment

Mengapa ‘The Sandman’ Terus Memanggil Lucifer "Lightbringer"?

Jingga Irawan

Posted on August 10th 2022

The Sandman season 1 mengadaptasi dua volume pertama dari saga DC Comics karya Neil Gaiman, Preludes and Nocturnes dan The Doll's House. Perdebatan Morpheus dengan Lucifer di Neraka adalah salah satu momen mendebarkan dari adaptasi Netflix The Sandman.

Dalam The Sandman episode 4, A Hope in Hell, Dream dan Matthew the Raven (Patton Oswalt) turun ke Neraka untuk mencari helm Morpheus yang hilang. Tutup kepala Dream yang menakutkan itu ditukar dengan iblis bernama Choronzon (Munya Chawawa) oleh Ethel Cripps (Joely Richardson) dengan imbalan jimat perlindungan.

Choronzon menolak untuk berpisah dengan helm Dream dan iblis itu menantang raja mimpi untuk memainkan The Oldest Game. Sebagai taruhannya, Morpheus akan menjadi budak untuk selamanya di Neraka jika dia kalah.

Choronzon kemudian menunjuk Lucifer Morningstar sebagai jagoannya menghadapi Sandman di The Oldest Game. Namun, Dream of the Endless mengalahkan Iblis itu dan memenangkan helmnya kembali. Pada gilirannya, Lucifer dipermalukan di depan umum di depan jutaan iblis Neraka yang berkumpul. Hal ini menyebabkan Lucifer bersumpah untuk membalas dendam pada penguasa Dreaming.

Sepanjang The Sandman episode 4, Dream berulang kali menyebut Lucifer sebagai "Lightbringer." Alasan utamanya adalah bahwa Lucifer secara harfiah memiliki arti sebagai "Pembawa Cahaya."

Nama Malaikat Lucifer yang sebenarnya adalah Samael. Tetapi dia dipanggil Lucifer karena dia adalah "Pembawa Cahaya.” Dan dianggap sebagai malaikat Tuhan yang pertama dan terindah.

Samael dikenal di antara Malaikat sebagai "Lightbringer, Morningstar," dan Lucifer memakai nama-nama ini setelah dia memberontak melawan Tuhan dan dilemparkan ke Neraka bersama para pengikutnya 10 miliar tahun yang lalu.

Dream memanggil Lucifer "Lightbringer" karena sebuah penghormatan. Penguasa mimpi itu secara pantas menghormati nama Iblis karena Dream sendiri dikenal dengan banyak nama seperti Morpheus, Oneiros, Lord Shaper, hingga Sandman.

Mengapa The Sandman Takut pada Lucifer Morningstar?

Alasan lain mengapa Dream sangat berhati-hati adalah karena dia takut pada Iblis. Seperti yang dijelaskan Sandman kepada Matthew, Lucifer Morningstar jauh lebih kuat daripada raja mimpi. Dia bahkan mungkin makhluk paling kuat yang ada selain The Endless sendiri.

Morpheus juga lebih berhati-hati karena kekuatannya sendiri telah berkurang drastis pada abad dia dipenjarakan di Bumi oleh Roderick Burgess (Charles Dance) dan pencurian simbol jabatannya.

Baca Juga: 6 Perbedaan Terbesar antara 'The Sandman' versi Netflix dan Komiknya

Morpheus sangat sadar bahwa dia bukan tandingan Lucifer dalam pertarungan langsung, yang ingin dia hindari. Lebih buruk lagi, Dream memasuki Neraka sebagai tamu tak diundang dan sangat rentan.

Dream menggunakan setiap taktik yang dia bisa untuk menghindari kemarahan Lucifer, termasuk dengan hormat memanggil Iblis "Lightbringer" setiap ada kesempatan. Sayangnya, Choronzon menempatkan Morpheus dalam situasi mustahil yang menyebabkan dia berhadapan langsung dengan Lucifer di The Oldest Game, dan Dream harus menang untuk menyelamatkan dirinya dari perbudakan abadi di Neraka.

Dalam komik The Sandman, Choronzon-lah yang sebenarnya memainkan The Oldest Game melawan Dream, tetapi The Sandman versi Netflix meningkatkan taruhannya dengan menjadikan Lucifer sebagai musuh. (*)

Foto: Netflix

Artikel Terkait
Entertainment
Sinopsis ‘The Sandman’: Kisahkan Perjalanan Master Mimpi dari DC Comics

Entertainment
6 Perbedaan Terbesar antara 'The Sandman' versi Netflix dan Komiknya

Entertainment
Sempat Diragukan, Netflix Ternyata Berhasil Adaptasi 'The Sandman'!