![]() |
Posted on June 23rd 2022 |
Berduka bukan cuma respons akan kematian, tapi juga kehilangan. Entah itu seseorang, sesuatu, atau sebuah kesempatan. Buat kalian yang baru mengalami kegagalan meraih sesuatu, entah itu peluang masuk ke perguruan tinggi atau apa pun, simak tips menghadapinya seperti yang dilansir Psychology Today.
Berduka bukan suatu masalah
Ketika menghadapi kedukaan, sering kita menganggap duka sebagai masalah yang harus segera dicari solusinya. Namun, faktanya adalah berduka merupakan fase yang perlu dihadapi, bukan sesuatu yang harus dicari solusinya. Satu-satunya yang perlu dicari adalah dukungan untuk melewati masa kedukaan tersebut.
Perlu diingat bahwa tekanan untuk segera “menjadi normal” justru akan menambah panjang kedukaan. Jadi kita perlu melewatinya, bukan menyabotase prosesnya.
Baca juga: 5 Tips Menghadapi Kekecewaan, Atur Ekspektasi dan Jangan Salahkan Diri Sendiri
Berduka itu berbeda bagi setiap orang
Mungkin kamu pernah mendengar konsep lima fase kedukaan yaitu denial, anger, bargaining, depression, dan acceptance. Meski ada konsep ini, bukan berarti setiap orang harus melalui persis seperti konsep tersebut. Sadari bahwa tidak ada yang salah dengan proses berduka yang dirasakan, entah itu sesuai dengan konsep fase kedukaan atau tidak.
Baca juga: 4 Langkah Sederhana untuk Kembali Bangkit dari Penolakan
Setiap kita bisa bertahan
Melewati duka bukan berarti kita akan kembali ke diri sebelum berduka. Kita nggak akan bisa kembali menjadi sosok terdahulu karena pengalaman apa pun, pahit atau menyenangkan, sudah membentuk diri kita. Maka dari itu ketika berduka, kita hanya perlu bertahan melewati duka, nggak perlu berusaha keras buat menjadi sosok terdahulu.
Bertahan jadi tujuan paling utama. Kita juga tidak wajib menemukan hikmah dari fase kedukaan yang kita hadapi. Selama hidup, pasti akan ada kejadian buruk terjadi. Kadang kita perlu menerima kenyataan tersebut tanpa mencari sesuatu yang bikin kita merasa lebih baik.
Nah, itu dia beberapa tips menghadapi kedukaan. Kalau kamu merasa perasaanmu sangat intens, gak ada salahnya kok buat berkonsultasi pada profesional. You’re valuable. (*)
Gambar: jcomp/Freepik