![]() |
Posted on June 17th 2022 |
Foto: guitarworld
Lahir pada 18 Juni 1942, Sir James Paul McCartney CH MBE merayakan ulang tahunnya yang ke-80. Ada dua hal penting yang bakal menandai ulang tahun tersebut. Pertama, McCartney akan mengadakan konser di Glastonbury pada 25 Juni 2022. Kedua, McCartney akan meluncurkan Box Set Albums, I, II, dan III. Meski generasi Z kurang paham dengan pria ini, namun lagu-lagunya pasti sering terdengar di telinga.
Paul McCartney lahir di Walton, Liverpool, dari seorang ibu bernama Mary Patricia dan ayahnya bernama James McCartney. Pada pertengahan tahun 1960-an, McCartney merupakan sosok yang paling terkenal di bumi. Mungkin hanya Mickey Mouse dan Muhammad Ali yang bisa menandingi ketenaran empat pemuda tampan yang bermain musik, dengan sebutan The Beatles. Namun siapa sangka di balik kesuksesan band tersebut ada McCartney dengan karya-karya yang bersumber dari kisah hidupnya.
Paul kecil lebih dekat dengan ibunya. Sebab ayahnya bekerja sebagai pemadam kebakaran sukarela saat Perang Dunia ke-2. Tetapi James atau Jim, ayah Paul merupakan pemain trompet dan pianis dari Mac's Jazz Band. Dia menyimpan pianonya di bawah rumah, yang membuat Paul tertarik memainkannya. Namun alih-alih minta diajari, Paul malah mengandalkan telinganya sendiri untuk mempelajari nada.
Setelah hari-hari indah berlalu, tibalah momen yang mengubah hidupnya. Dua peristiwa penting dalam setahun mengubah McCartney muda untuk selama-lamanya. Pada Oktober 1956, ketika dia berusia 14 tahun, ibunya meninggal karena komplikasi operasi kanker payudara.
"Itu adalah hal terburuk bagi saya, melihat ayah saya menangis," kata Paul, dalam sebuah wawancara. "Tetapi saya bertekad untuk tidak membiarkannya memengaruhi saya. Saya belajar untuk meletakkan kesedihan."
Sembilan bulan setelah kematian ibunya, Paul bertemu John Lennon dan band skiffle-nya, Quarrymen, di pesta St Peter's Church Hall di Woolton. Setelah audisi singkat, Lennon mengundang Paul yang masih berusia 15 tahun tersebut sebagai pemain gitar. Hubungan keduanya semakin erat ketika ibu John meninggal karena kecelakaan.
Kematian Mary menginspirasi beberapa karya terbesar Paul McCartney. Salah satunya lagu berjudul 'Let It Be'. Dalam lirik lagu tersebut, Paul menuliskan kalimat di bait pertama berbunyi,"When I find myself in times of trouble. Mother Mary comes to me. Speaking words of wisdom. Let it be." Selain terkenal sebagai lagu The Beatles, 'Let It Be', juga menjadi lagi yang paling banyak direkam di dunia. Kabarnya ada lebih dari 3.000 versi. Lagu ini ditulis Paul pada usia 21 tahun.
Sementara saat bersama John Lennon, Paul juga lebih banyak melahirkan karya fenomenal. Karena dua remaja tanpa ibu tersebut disinyalir punya ikatan emosional yang kuat. Meski Lennon mengakui bahwa Paul lebih jago dalam membuat lagu. "Bahkan pada masa-masa awal kami biasa menulis sesuatu, Paul selalu lebih mahir daripada saya," kata Lennon semasa hidup.
Band bernama The Quarrymen inilah yang menjadi cikal bakal The Beatles. Setelah bertemu George Harrison pada tahun 1958, Quarrymen akhirnya bertransformasi menjadi The Beatles pada tahun 1960. Kemudian masuknya Ringo Starr membuat band ini semakin hidup. Mereka berempat menggelar show harian di Cavern Club, Liverpool. Di sinilah mereka bertemu Brian Epstein yang menjadi manajer.
The Beatles mengguncang musim dunia. Mereka mengeluarkan 63 single dan 27 album yang merevolusi musik poin. Menjadi inspirasi dari hampir semua grup musik dunia. Menjadikan Inggris negara terhormat karena musiknya. Trend fashion juga tak luput dari kehadiran mereka. Semua orang lebih senang memakai jas warna hitam dan kemeja putih setelah kemunculan mereka.
Tapi kemampuan menulis lagu Paul McCartney tetap tak tertandingi dibanding tiga personel The Beatles lainnya. "Eleanor Rigby", "Blackbird", "All My Loving", "Hey Jude", "Let It Be", "The Long and Winding Road", "She's Leaving Home", dan "Here, There And Everywhere" hanyalah beberapa karya yang menjadi lagu klasik sepanjang masa.
Petaka terjadi ketika Brian Epstein meninggal karena overdosis obat terlarang pada tahun 1967, yang membuat The Beatles terguncang. Lennon dan Paul berseteru. Mereka sama-sama egois, karena ingin jadi leader bagi The Beatles. Sampai akhirnya mereka bubar pada tahun 1970.
Banyak yang menyangka kalau Paul McCartney menjadi penyebab perpecahan The Beatles. Sampai akhirnya pada tahun 2021, muncul film dokumenter berjudul "Get Back", yang menceritakan tentang proses rekaman album terakhir The Beatles. Dari film tersebut diketahui bahwa McCartney sebenarnya ingin mempertahankan band-nya.
Setelah tidak ada The Beatles, dan kematian John Lennon di tahun 1980, McCartney memilih bersolo karir. Dia juga tidak mengajak Ringo Star. Begitu juga dengan George Harrison yang meninggal pada tahun 2001. McCartney lebih memilih untuk menggelar konsernya sendiri. Namun juga tetap menulis lagu.
Akhirnya setelah 50 tahun berkarya, McCartney meluncurkan box set yang berisi tiga album. Album tersebut masing-masing dirilis tahun 1970, 1980, dan 2020. Box set ini diberi nama McCartney I, II, III. Para pembeli bisa memilih dalam tiga format yang berbeda, yaitu Limited Edition Color Vinyl, Black Vinyl Edition, dan Compact Disc (CD). Cover art dan tipografi boxset yang baru dibuat untuk slipcase dibuat oleh Ed Ruscha.
Di usianya yang akan menginjak kepala delapan, dia akan mengadakan konser pada 25 Juni 2022. Dia akan menjadi headliner dari Glastonbury Festival. Penampilannya tersebut akan menjadikan Paul McCartney sebagai headliner tertua di festival ini. (*)