![]() |
Posted on May 29th 2022 |
Meletakkan segelas atau sebotol air putih di samping tempat tidur mungkin telah menjadi kebiasaan bagi banyak orang. Persediaan itu biasanya disiapkan untuk mengantisipasi jika di tengah malam terbangun karena haus.
Apalagi nih, ahli air dan sommelier air pertama Amerika Serikat Martin Riese mengatakan kepada Yahoo Life jika hidrasi adalah kunci untuk segalanya dan tidak boleh diremehkan. Tetapi, apakah kalian yakin jika minuman yang kalian tinggalkan semalaman di meja aman untuk diminum esok harinya? Lalu mengapa juga rasa air tampaknya berubah dalam semalam?
Chuanwu Xi, ahli mikrobiologi molekuler dan ahli ekologi mikroba di Fakulkas Kesehatan Masyarakat Universitas Michigan mengatakan kepada Yahoo Life bahwa banyak faktor yang dapat menyebabkan rasa tidak enak pada air yang dibiarkan semalam.
Menurutnya, seiring waktu, klorin yang telah ditambahkan ke air keran untuk membantu mendisinfeksi, menguap dan mengubah profil rasa. Karbondioksida larut dalam air, menurunkan tingkat pH dan membuatnya lebih asam. Mungkin juga ada perubahan kandungan mineral.
Riese menjelaskan jika air akan selalu bereaksi terhadap segala sesuatu di sekitarnya karena merupakan pelarut universal. Zat ini selalu menarik bau dan rasa dari sekitarnya. Misalnya, segelas air terbuka yang ditaruh di sebelah kopi akan sedikit ebrbau seperti kopi. Karena itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) tidak menyarankan menyimpan air di dekat produk pembersih atau bahan kimia apa pun, terutama jika di wadah plastik.
Agar air putih kalian tetap segar, pastikan untuk menutupi gelas agar tidak ada bakteri tambahan yang masuk dan mengurangi jumlah karbondioksida yang larut dalam air.
Bisakah air rusak atau kadaluarsa?
Xi mengatakan jika aturan umum untuk air ledeng, tidak baik disimpan di dalam pipa selama lebih dari satu minggu. Air keran tidak steril dan mungkin mengandung kuman yang terbawa air, seperti bakteri, jamur, dan amuba, yang membentuk penghalang biofilm terhadap bahan kimia pengolahan air - terutama klorin dan kloramin. Sehingga kuman ini lebih mungkin tumbuh ketika air tergenang di dalam pipa.
Menyimpan air dalam wadah untuk waktu yang lama juga dapat menyebabkan perubahan rasa dan pertumbuhan kembali mikroba dalam air, kata Xi. Tetapi menyimpan air di lemari es membantu memperpanjang kesegarannya, dibandingkan dengan membiarkannya tetap berada pada suhu kamar atau di dekat panas, yang meningkatkan kemungkinan bakteri tumbuh di air minum.
Sementara untuk air minum kemasan, biasanya memiliki tanggal kedaluwarsa yaitu satu hingga dua tahun lagi. Riese menjelaskan jika itu lebih untuk wadahnya, terutama yang terbuat dari plastik, daripada untuk airnya sendiri. Itu karena ketika botol plastik mulai rusak, bahan kimia dapat larut dari botol ke dalam air.
Bisakah air lama membuat kita sakit?
Para ahli sepakat bahwa air lama mengandung lebih banyak bakteri dan berpotensi membuat kita sakit. Tetapi hal itu tergantung pada jenis bakteri yang ada dan status kesehatan orang yang meminumnya.
Meskipun bakteri kita sendiri kemungkinan tidak akan menyebabkan masalah kesehatan yang serius, bakteri dari berbagi botol air atau gelas atau dari menyentuh barang-barang lain seperti keyboard dan gagang pintu adalah masalah sebenarnya.
Karena itu, Xi menekankan jika ada warna, bau, atau rasa aneh dari air yang akan dikonsumsi, lebih baik tidak meminumnya.(*)
Foto: Pixabay