|
Posted on May 29th 2022 |
Foto: ESPN
Real Madrid FC keluar sebagai Juara Liga Champions Eropa (UCL) tahun 2022, setelah mengalahkan Liverpool FC, Sabtu malam, 28 Mei 2022. Menyusul kemenangan tersebut, Real Madrid menjadi tim dengan gelar Liga Champions paling banyak dalam sejarah yaitu 14 kali. Untuk mendapatkan kemenangan ini, Real Madrid hanya menyarangkan satu gol saja melalui Vinicius Junior di menit ke-59.
Tidak peduli seberapa sulit situasinya, tidak peduli seberapa kecil kemungkinannya untuk menang, tim berbaju putih sepertinya selalu menemukan cara untuk menang. Tidak ada comeback kali ini, seperti yang terjadi saat melawan Paris Saint-Germain, Chelsea dan Manchester City, tetapi Real Madrid harus bertahan hampir sepanjang pertandingan dominasi Liverpool.
Secara keseluruhan, pertandingan ini tidak menarik. Karena Real Madrid berjibaku menghalau gelombang demi gelombang serangan Liverpool. Bahkan komentator pertandingan sempat mengatakan kalau peluang untuk tim asuhan Carlo Ancelotti sangat kecil dan tipis, tetapi mereka bisa setidaknya mencuri satu gol. Ternyata komentar tersebut benar-benar terjadi.
Vinicius Junior tampil tanpa penjagaan di tiang jauh pada menit ke-59 untuk menyambut umpan silang mendatar Federico Valverde dan mengamankan kemenangan 1-0 dan mahkota Eropa ke-14 untuk Real Madrid. Bek Real Madrid, Nacho menggambarkan apa yang telah dilakukan timnya di final merupakan suatu keajaiban.
Ketika peluit panjang berbunyi, semua orang di tim Real Madrid berhamburan ke lapangan. Selain saling berpelukan satu sama lain, ada pemain yang berbagi kebahagiaan dengan penggemar. Itu adalah malam cobaan dan kesengsaraan lainnya bagi Real Madrid di Liga Champions musim ini, tetapi tidak banyak yang bisa dilakukan. Bahkan tim Liverpool yang luar biasa ini tidak bisa menjadi juara, ketika Los Blancos yang ditakdirkan membawa pulang trofinya.
Sayangnya, malam itu dirusak oleh masalah keamanan di luar stadion, yang menyebabkan para penggemar memanjat gerbang dan yang lainnya menjadi sasaran gas air mata. Masalah tersebut sempat membuat panitia penyelenggara menunda pertandingan. Penundaan ini mempengaruhi para pemain, terlihat mereka tidak bisa bermain maksimal di awal laga. (*)karena kedua tim berjuang untuk menemukan ritme apa pun di tahap pembukaan.
