![]() |
Posted on May 16th 2022 |
Ketika kita cemas, terkadang kita melakukan sesuatu yang sulit dipahami orang lain. Bisa juga saat perasaan cemas itu mendorong kita punya kebiasaan yang dipandang aneh oleh orang lain, tapi sulit gak kita lakukan. Nah, mungkin beberapa kebiasaan itu berasal dari trauma, simak beberapa di antaranya seperti yang dilansir Psychology Today.
Menghindari mengangkat telepon
Mungkin cukup banyak dari kita yang punya kebiasaan ini ya. Ada perbedaan antara kita cemas, tidak peduli, atau malas mengangkat telepon. Kalau kita cemas, kita merasakan deg-degan yang tinggi, sedangkan kalau tidak peduli dan malas pasti gak gugup.
Nah, kecemasan menerima panggilan ini bisa berawal dari masa kecil ketika “ditangkap basah” oleh orang tua melakukan kesalahan atau ada pelanggaran privasi.
Menjauh di pertemuan sosial
Menghindari pertemuan sosial bukan berarti kita introvert, bisa jadi sebenarnya kita cemas karena merasa harus selalu aktif bersosialisasi. Akhirnya ada dorongan buat menghindar seperti fokus main ponsel, ke toilet lama, atau diam aja selama acara. Ini bisa muncul ketika di masa lalu kita diwajibkan untuk selalu siap-siaga membantu orang lain, kalau enggak bakal dijelekkan.
Tidak membuka pintu yang diketuk
Umumnya kalau dengar pintu diketuk tentu kita buka. Namun, ada juga yang menunggu sampai ketukan selesai dan pengetuk tadi pergi. Nah, tindakan tersebut ada hubungannya dengan perasaan terjebak yang ada di masa kecil.
Terus meminta maaf
Ada beberapa orang yang selalu berkata “maaf” padahal bukan ia yang berbuat salah. Nah, ini ada hubungannya dengan ketika masa kecil selalu dikritik dan dipermalukan orang lain.
Nggak suka ada orang menginap
Umumnya seseorang yang cemas tidak suka ketika orang lain harus menginap karena kita nggak tahu kapan orang tersebut akan pergi. Nah, ini bisa berawak dari ketika masa kecil selalu berada di lingkungan tanpa privasi dan batasan.
Nah, itu dia beberapa perilaku cemas yang bisa terkait pada trauma masa lalu. Eits, tapi jangan mudah melabel diri dengan istilah apa pun ya. Lebih baik konsultasikan pada tenaga profesional terkait struggle yang kamu alami. (*)
Gambar: Freepik