![]() |
Posted on May 14th 2022 |
Selebriti dengan puluhan juta pengikut di Twitter semakin jarang terlihat. Mereka seolah-olah menghindari media sosial tersebut. Menurut penasihat mereka, Twitter dipenuhi oleh akun penebar kebencian dan massa bermuatan politik yang menempatkan mereka pada risiko lebih besar untuk menerima cancel culture.
Humas, agen, dan manajer yang bekerja untuk bintang top mengatakan kepada The Washington Post bahwa mereka menyarankan klien mereka untuk menghindari platform tersebut karena rasio risikonya terlalu besar.
"Ada begitu banyak cara untuk menerima cancel culture sekarang," kata seorang humas yang bekerja untuk beberapa aktor bintang Hollywood dan pembuat film kepada surat kabar itu, ketika ditanya apa yang mereka katakan kepada klien mereka.
Para staff Humas mengatakan kepada Washington Post bahwa mereka menyarankan klien untuk menjauh dari Twitter karena ada sedikit kesempatan untuk terlibat secara positif dengan penggemar.
CEO Tesla Elon Musk sedang dalam proses mengakuisisi Twitter senilai USD 44 miliar. Bulan lalu, dia berkomentar bahwa sebagian besar pengguna Twitter yang memiliki jumlah pengikut terbanyak jarang men-tweet.
Perusahaan analitik Social Blade menemukan bahwa 10 akun Twitter yang paling banyak diikuti, selain Musk sendiri, memposting tweet 35 persen lebih sedikit sepanjang tahun ini daripada selama periode yang sama empat tahun sebelumnya.
Musk dan Barack Obama, yang memiliki pengikut Twitter terbanyak dengan 131,4 juta orang, adalah dua di antara 10 orang teratas yang telah banyak menulis tweet tahun ini.
Selebriti lain dengan pengikut Twitter yang besar, termasuk Justin Bieber, Katy Perry, Rihanna, Lady Gaga dan Taylor Swift telah secara signifikan mengurangi aktivitas mereka di twitter.
Bintang kelas atas lainnya, seperti Lizzo dan Ariana Grande, telah meninggalkan Twitter sepenuhnya. Para pengelola media sosial mereka mengatakan bahwa Twitter telah menjadi tempat ujaran kebencian, dan mudah bagi para selebriti untuk terlibat dalam kontroversi serta berisiko merusak branding nama mereka.
“Twitter telah menjadi tempat berkembang biaknya troll,” kata Dolly Meckler, konsultan media sosial yang mengelola akun selebriti, mengatakan kepada surat kabar tersebut.
“Orang-orang dapat berbicara seenaknya dengan cara yang tak dapat mereka lakukan di platform lain. Selebriti yang saya ajak bicara mengatakan bahwa itu tak terasa seperti tempat yang ramah.”
Menurut Washington Post, para selebriti meninggalkan Twitter dan beralih ke Instagram serta TikTok, yang menawarkan media lebih visual dan memungkinkan mereka untuk lebih nyaman memamerkan daya tarik mereka kepada penggemar. Di sisi lain, mereka juga bisa menerapkan pembatasan yang lebih ketat pada komentar pengguna.(*)
Foto: Instagram.com/arianagrande