![]() |
Posted on March 30th 2022 |
Apple berencana memangkas produksi iPhone SE sekitar 20 persen pada kuartal berikutnya. Menurut salah satu sumber yang dikutip Nikkei Asia, ini merupakan tanda pertama kalau perang Ukraina dan inflasi mulai mengurangi permintaan elektronik konsumen.
Apple baru saja meluncurkan iPhone SE berkemampuan 5G, tetapi sekarang perusahaan mengabari para pemasok kalau mereka menurunkan pesanan produksi sekitar 2 juta hingga 3 juta unit untuk beberapa waktu ke depan. Alasannya karena permintaan lebih lemah dari perkiraan.
Selain iPhone SE, raksasa teknologi AS itu kabarnya juga mengurangi pesanan untuk earphone AirPods lebih dari 10 juta unit untuk 2022, karena perusahaan memperkirakan permintaan yang tak pasti dan ingin mengurangi tingkat persediaan.
Menurut data Counterpoint Research, perusahaan mengirimkan sekitar 76,8 juta unit AirPods pada 2021, tetapi orang-orang yang ahli dalam situasi tersebut mengatakan pengiriman keseluruhan untuk 2022 kemungkinan akan mengalami penurunan.
Apple juga meminta pemasok mengurangi beberapa juta unit dari seluruh jajaran iPhone 13 dari yang direncanakan sebelumnya, tetapi mengatakan penyesuaian ini didasarkan pada permintaan musiman.
Langkah-langkah penyedia chip dan komponen paling kuat di dunia ini menggarisbawahi tekanan yang meningkat pada industri teknologi setelah dimulainya perang Rusia-Ukraina. Kondisi perang itu kabarnya juga telah memperparah kekurangan chip yang sudah berlangsung dan melanda serangkaian industri mulai dari smartphone, PC dan mobil.
Banyak pemerintah, mulai 7AS, Uni Eropa, Jepang, Korea Selatan hingga Taiwan, memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina. Akibatnya, rantai pasokan di pasar minyak, energi, dan bahan mentah terguncang. Risiko inflasi yang menjulang bisa menambah biaya hidup dan menciptakan kekhawatiran atas permintaan produk elektronik konsumen.
Apple menghentikan penjualan produksinya di Rusia setelah pecahnya perang Ukraina yang tak terduga. Raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino, California ini adalah pembuat smartphone No. 3 di Rusia.
"Perang telah mempengaruhi pengeluaran di pasar Eropa. ... Dapat dimengerti (konsumen akan) menghemat uang untuk makanan dan pemanas,” kata seorang eksekutif di pemasok Apple kepada Nikkei Asia.
Langkah Apple, pemimpin dalam industri elektronik konsumen, yang menurunkan volume produksinya untuk iPhone baru diperkirakan bisa memicu efek berantai pada produsen barang elektronik konsumen lainnya untuk memangkas pesanan produksi di tengah pasar yang belum pasti.(*)