![]() |
Posted on March 25th 2022 |
Machine Gun Kelly memang menyita perhatian ketika merilis album pop-punk Tickets To My Downfall pada 2020 lalu. Album tersebut berhasil membuatnya sukses di genre pop-punk, tapi banyak kritik yang menghampirinya.
Rapper sekaligus penyanyi itu membeberkan tanggapannya perihal kritik yang merendahkan pilihan dirinya “beralih” genre ke pop-punk. “Aku tahu aku membunuh beberapa band di komunitas tempat aku meraih kesuksesan. Namun, aku berusaha keras untuk meraihnya,” ujarnya pada Billboard.
Beberapa pihak memang tampaknya enggan banget melihat kesuksesan MGK di genre pop-punk. Sederet video yang menunjukkan permainan gitarnya yang dinilai gagal pasti ada setiap bulannya.
“Aku nggak peduli! Setidaknya musikku terdengar seperti perasaanku, mungkin aku sedang marah, mabuk, atau kesal. Namun, jika aku harus jadi kambing hitam atas perasaan insecure orang lain, nggak masalah,” katanya tentang kebiasaan beberapa band rock memakai rekaman audio saat tampil, bukan sepenuhnya tampil live.
MGK memang membuktikan dirinya mampu bermain di genre pop-punk dengan sederet kesuksesan yang ia raih. Sebelum merilis Tickets To My Downfall, MGK merilis album Hotel Diablo yang memadukan antara rap dan rock pada 2019.
Album Tickets To My Downfall memenangkan Billboard Music Award for Top Rock Album 2021 dan iHeartRadio Alternative Album of the Year. Album tersebut jadi album pertama MGK yang meraih sertifikasi platinum yang artinya berhasil terjual sebanyak 1 juta salinan di Amerika Serikat.
Nah, MGK juga telah merilis album studio keenamnya, Mainstream Sellout, pada hari ini Jumat (25/3). Album tersebut jadi album pop-punk kedua yang ia rilis. Sebelumnya musisi bernama asli Colson Baker itu telah merilis lagu Papercuts, Emo Girl bareng Willow, Ay! bareng Lil Wayne, dan Maybe bareng Bring Me The Horizon buat album tersebut.(*)