3 Tips Simpel Mengendalikan Kecemasan, Biar Pikiran Lebih Tenang

Kecemasan sering kali muncul ketika kita membayangkan hal-hal sulit. Nah, buat kamu yang sering merasa cemas, simak tiga tips mengendalikan rasa cemas berikut, seperti yang dilansir Psychology Today.

Stop berpikir “Aku seharusnya nggak cemas”

Kita gak perlu bebas sepenuhnya dari rasa cemas. Dalam jumlah yang tepat, rasa cemas itu ada buat membantu kita lebih aware dengan hidup kita. Nah, daripada menekan rasa emas, akui bahwa perasaan itu ada karena kecemasan memang punya peran penting dalam hidup kita. Katakan pada diri sendiri, “Saat ini aku merasa cemas dan itu gak masalah.”

Ketika dilanda kecemasan, bayangkan hal tersebut dalam ukuran kecil. Nah, bayangan besarnya adalah hal yang kamu syukuri. Dengan cara ini, kita akan tetap menganggap kecemasan itu ada, tapi hanya bagian dari diri kita, bukan keseluruhan dari hidup kita.

Atur pikiran yang penuh skenario

Umumnya kita cemas karena membayangkan skenario-skenario yang mungkin terjadi, tapi belum pasti terjadi. Untuk meminimalisasi kecemasan, tulis semua pikiran cemasmu. Tulis juga kira-kira bagaimana hal tersebut bisa terjadi. Lalu, tulis juga jika memang hal yang dicemaskan terjadi, hal paling buruk apa yang bisa terjadi. Kadang hal paling buruk yang bisa terjadi sebenarnya nggak terlalu buruk.

Misalnya begini. Worst case aku dapat nilai jelek, aku harus remedial. Aku bisa remedial kalau aku masih nggak paham materinya. Kalau aku remedial, aku harus mengerjakan ulang soalnya, kurasa itu bisa melatih pemahamanku juga.

Coba buat jurnal

Menuliskan hal-hal yang bikin kita cemas bakal sangat membantu diri kita lho. Ketika kita menuliskan pikiran cemas, kita bakal merasa nggak terlalu terjebak di dalamnya. Menuliskan hal tersebut membuat kita melihat bahwa pikiran kita hanya sebuah pikiran yang tertulis, bukan suatu hal yang perlu dipercayai.

Nah, itu dia beberapa tips buat menurunkan kecemasan. Kalau kamu merasa cemas sampai mengganggu kehidupan sehari-hari, ada baiknya buat berkonsultasi ke tenaga profesional ya. You matter. (*) 

 

Gambar: storyset/Freepik