Sport

Drama di Mandalika, Pol Espargaro Selamatkan Repsol Honda

Tora Nodisa

Posted on March 21st 2022

Foto: MotoGP.com

Tim Repsol Honda gagal podium pada Pertamina Granf Prix of Indonesia 2022, di Sirkuit Mandalika. Menurut salah satu joki Honda, Pol Espargaro, sudah cukup untuk mengamankan poin dari MotoGP di Indonesia. Terlalu banyak drama yang terjadi sehingga berpengaruh pada kondisi mental para pembalap. 

Selayaknya sebuah tim bakap, Repsol Honda sudah merencanakan strategi dengan matang menghadapi balapan di Mandalika. Semua sudah dikalkulasi dengan baik, mengacu dari hasil tes, latihan bebas, hingga pemanasan. Namun di fase terakhir itu semua rencana buyar. Belum lagi soal hujan lebat yang mengakibatkan balapan tertunda dan pemotongan lap. 

Pol Espargaro awalnya hanya sebagai pembalap pendukung. Dia akan mengamankan jalur Marc Marquez untuk mendapatkan podium. Namun tiba-tiba Marquez harus keluar dari balapan karena kecelakaan di sesi pemanasan. Pol terpaksa harus menjadi penyelamat agar tim Repsol Honda tetap dapat poin. 

Memulai dengan posisi start yang kurang bagus, Pol Espargaro membuktikan bahwa performa Honda RC213V sangat luar biasa. Dia bisa melesat sampai mauk 10 besar. Bahkan di tengah kondisi Sirkuit Mandalika yang basah kuyub akibat hujan deras. Dia satu-satunya pembalap Honda yang berjuang untuk mendapatkan poin. 

"Ini adalah balapan yang diibaratkan sebagai ujian bertahan hidup. Kami datang ke sini (Indonesia) dan menjalani tes dengan baik. Semuanya berjalan dengan baik dan produktif, sampai hal-hal di luar kendali kami mengubah situasi," kata Pol, dikutip dari MotoGP.com.

Drama Repsol Honda diawali dengan tragedi kecelakaan Marc Marques. Dia mengalami kecelakan hebat di tikungan ke-7. Setelah peristiwa tersebut, ternyata hujan deras mengguyur Mandalika saat balapan akan dimulai. Penundaan selama satu jam tentu bisa berpengaruh pada mental pembalap. Belum lagi soal pemotonga lap menjadi 3/4 atau 20 lap karena kondisi cuaca yang tidak bagus. Lalu di tengah-tengah balapan, muncul masalah dengan visor helm.

"Selama awal balapan, kaca depan motor saya sangat kotor. Debu dan air dari lintasan, ditambah dengan cipratan air dari pembalap di depan saya, membuat semuanya gelap. Saat saya ada di belakang pembalap lain, saya masih melihat lampu merah menyala dari bagian belakang. Namun giliran saya di depan, saya bingung," ungkapnya. 

"Saya sendiri sempat melenceng dari jalur karena tidak bisa melihat dengan baik. Beruntung saya bisa selamat dari insiden. Akhirnya saya berada di urutan ke-12."

Pol Espargaro finis di urutan ke-12 dan mendapatkan empat poin. Dengan tambahan tersebut, dia sekarang berada di peringkat keenam di klasemen pembalap MotoGP 2022. Pol berada satu tingkat di atas saudaranya, Aleix Espargaro, dari tim Aprilia Racing. Sementara di posisi puncak ada Enea Bastianini, disusul Brad Binder, dan Fabio Quartararo. 

Sementara itu, Pol Espargaro berharap dirinya dan tim segera melupakan pengalaman buruk di Indonesia, dan segera bersiap untuk balapan selanjutnya. Kalau Marc Marquez bakal absen lebih lama, tentu Pol jadi satu-satunya harapan bagi Repsol Honda. 

"Kami harus fokus pada hari ini, dan melupakan setiap hal buruk yang terjadi. Lalu setelah itu, kami bersiap untuk akhir pekan baru dengan ban normal. Bahkan dengan kondisi seperti ini, saya ingin mengatakannya maaf kepada tim karena saya pikir motornya bisa tampil lebih baik," kata Pol Espargaro, mencoba bertanggung jawab atas kegagalan yang terjadi di Mandalika. (*)

Artikel Terkait
Sport
Kondisi Marc Marquez, Setelah Kecelakaan Berat di Mandalika

Sport
Rara Istina Wulandari, Pawang Hujan Sirkuit Mandalika Jadi Trending Topic

Sport
Pol Espargaro Jadi Tandem Marc Marquez di Repsol Honda Musim 2021