![]() |
Posted on March 16th 2022 |
Isu gender rupanya juga menyelimuti industri perfilman. Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi perubahan besar terkait bias gender di Hollywood. Hal itu dibuktikan oleh gerakan Time's Up, yang muncul setelah banyaknya tuduhan pelecehan terhadap beragam tokoh industri perfilman.
Meskipun gerakan ini awalnya didirikan untuk memerangi pelecehan seksual, Time’s Up juga mempertanyakan isu-isu seperti kesetaraan gender, keamanan, keadilan, dan inklusivitas.
Namun, tujuan ini belum sepenuhnya tercapai, dan banyak organisasi melaporkan kalau pada tahun-tahun setelah berdirinya Time's Up, kesetaraan gender masih menjadi isu besar di Hollywood.
Menurut John Heywood, seorang ekonom tenaga kerja di UWM, aktor wanita rata-rata mendapatkan gaji lebih sedikit dan karir yang lebih pendek dibandingkan aktor pria. Meskipun tahun 2019 terdapat peningkatan jumlah wanita yang bekerja di industri film, jumlahnya masih kalah dari pria. Kritik secara khusus difokuskan pada Oscar, di mana hanya ada dua perempuan dari 73 pemenang kategori Sutradara Terbaik.
Kini, seperti dilansir Variety, sebuah studi baru dari Center for the Study of Women in Television and Film di San Diego State University menemukan bahwa hanya 7 persen dari film yang dirilis pada tahun 2021 menampilkan lebih banyak wanita daripada pria.
Studi itu menguraikan kalau 85 persen film yang dirilis pada tahun itu menampilkan lebih banyak karakter pria daripada wanita, sementara 8 persen film menampilkan jumlah setara. Ini juga menjelaskan bahwa tahun 2021 terjadi penurunan karakter wanita utama dibandingkan dengan tahun 2020, dari 38 persen menjadi 35 persen dan hanya sedikit peningkatan 2 persen protagonis wanita solo.
Meskipun ada peningkatan peran Asia dan Latina untuk wanita, itu hanya terbatas pada beberapa film. Ketika kategori ini dihapus dari hitungan, peran pemain dari latar belakang turun atau sama dengan tahun 2020.
Oleh karena itu, kesimpulan terbesar dari penelitian ini adalah bahwa dorongan Hollywood untuk inklusivitas baru saja dimulai dan perlu membuat langkah yang lebih signifikan di tahun-tahun mendatang untuk melihat hasil nyata.
Oscar 2022 diharapkan akan ada pemenang sutradara wanita lagi. Jika Jane Campion memenangkan penghargaan Sutradara Terbaik tahun ini, momen ini akan menjadi hal besar untuk kesetaraan gender, namun penting untuk diingat kalau itu tak mencerminkan isu gender Hollywood secara keseluruhan.(*)