Interest

3 Tips Jitu Raih Beasiswa Luar Negeri dari Dosen HI Universitas Brawijaya

Dwiwa

Posted on March 14th 2022

Ada yang bercita-cita untuk meneruskan kuliah di luar negeri dengan beasiswa? Jika kalian salah satunya, tips dari dosen Hubungan Internasional Universitas Brawijaya, Pantri Muthriana Erza Killian Ph.D patut dicoba.

Erza Killian merupakan penerima beasiswa yang telah menyelesaikan program magister dan doktor di luar negeri. Dia mengambil program magister di International Economics & Finance di University of Queensland Australia. Sedangkan gelar doktor diperoleh di Politics & International Studies, University of Leeds Inggris.

Dilansir dari Prasetya Online milik Universitas Brawijaya, berikut tiga tips jitu agar bisa mendapatkan beasiswa untuk kuliah di luar negeri

1. Tentukan substansi studi

Ada dua hal yang perlu kalian perhatikan untuk menentukan substansi studi. Erza Killian mengatakan hal pertama adalah menentukan topik penelitian dan menyusun daftar supervisor potensial terutama untuk beasiswa doktor. Sedangkan untuk magister, topik penelitian akan berguna untuk menyusun tesis.

Dia menambahkan, topik juga harus memperhatikan originality, feasibility, dan Community. Untuk originality, usahakan topik penelitian memiliki kontribusi empiris atau teoritis atau keduanya. Elemen kebaruan dari topik penelitian yang diambil juga harus diperhatikan.

Sementara untuk feasibility, Erza menyarankan untuk memastikan penelitian bisa diselesaikan dalam durasi yang telah ditentukan. Pastikan juga ada data yang bisa diakses serta sumber pendanaan.

Sedangkan untuk community, Erza mengatakan agar memperhatikan komunitas peneliti siapa yang akan diajak berdialog dan keahlian apa yang akan dibangun.

2. Tentukan negara dan kampus tujuan

Dalam menentukan negara dan kampus tujuan, Erza mengatakan ada empat hal yang perlu diperhatikan. Keempatnya adalah sistem pendidikan, sistem pendukung, jaringan alumni dan alasan pragmatis. Kalian juga harus paham berapa lama durasi kuliahnya.

Ranking dari kampus tujuan kita pun tidak boleh diabaikan. “Termasuk sistem pembimbingan seperti apa harus diperhatikan,” ujar Erza.

Hal yang tidak kalah penting adalah memperhatikan gaya hidup di negara tujuan dan dukungan kampus untuk mahasiswa internasional. Jaringan alumni, prospek kerjasama ke depan dan jejaring ilmunya juga sangat penting.

Untuk alasan pragmatis, kalian juga perlu memperhatikan nilai TOEFL/IELTS, biaya hidup, dan aksesibilitas di negara atau kampus tujuan.

3. Memilih beasiswa

Ketika memilih beasiswa, Erza mengatakan kita harus tahu apa saja yang ditawarkan. Misalnya, fasilitas beasiswa yang didapat apa saja. Apakah beasiswa parsial atau penuh, adakah dana riset, hingga dana tunjangan untuk keluarga.

Selain itu, perhatikan syarat umum yang ditetapkan. Mulai dari IPK, nilai IELTS atau TOEFL yang diperlukan, dan kelengkapan administratif lainnya. Kalian juga harus tahu hak dan kewajiban penerima beasiswa.

“Beberapa beasiswa ada kewajiban tambahan misal diminta juga mengajar atau jika sudah lulus apakah harus langsung pulang ke Indonesia atau tidak,” kata Erza.

Kemudian yang tidak kalah penting adalah jaringan alumni. Erza mengatakan jaringan alumni ini akan mendukung selama studi dan bahkan setelah lulus masih akan berguna.

Dari ketiga tips di atas, mana yang harus dilakukan lebih dulu, beasiswa atau kampus? Erza mengatakan, sebaiknya semua dilakukan secara bersamaan.

“Pengalaman saya dilakukan secara bersamaan agar salah satunya tidak tertinggal saat kita harus mempersiapkan hal hal administrasinya,” ujar Erza.(*)

Foto: Pixabay

Artikel Terkait
Interest
Kuliah Gratis di Luar Negeri!

Interest
Masih Bingung Mau Kuliah Jurusan Apa? Tips Berikut Mungkin Membantu

Opinion
Kuliah di Perikanan? Mau Jadi Apa?