Lifestyle

Pola Makan Seperti Ini Ternyata Bisa Bikin Panjang Umur Loh

Dwiwa

Posted on February 13th 2022

Kita semua tentu sudah tahu jika pola makan atau diet tertentu bisa berpengaruh pada risiko terjadinya suatu penyakit. Ternyata bukan hanya itu saja, sebuah studi baru di PLOS Medicine bahkan mengungkap kebiasaan makan tertentu mungkin bisa membuat umur kita bertambah 6 hingga 13 tahun.

Dilansir dari Eat This, Not That!, sebuah studi tentang makanan dan harapan hidup melakukan pengamatan terhadap pola makan khas barat, yang sebagian besar terdiri dari daging merah dan daging olahan, gula tambahan, minuman manis, dan karbohidrat olahan.

Mereka kemudian membandingkan diet ini dengan sesuatu yang disebut diet "optimal". Diet ini menerapkan pola lebih sedikit daging merah dan makanan olahan, dan secara signifikan lebih tinggi konsumsi biji-bijian, legumes, kacang-kacangan, ikan, buah-buahan, dan sayuran.

Para peneliti kemudian menemukan bahwa jika seseorang pada usia 20 tahun beralih dari pola makan khas Barat ke cara makan yang "optimal", mereka dapat memperpanjang harapan hidup dari 10 hingga 13 tahun.

Hasil terbaik diperkirakan akan didapat ketika populasi yang lebih muda mulai memperbaiki pola makan mereka. Tetapi membuat perubahan pola makan pada usia berapa pun dapat memberikan hasil.

Studi tersebut juga menyatakan bahwa jika orang tersebut melakukan perubahan ini pada usia 60 tahun, mereka masih berpotensi hidup lebih lama, dengan perkiraan peningkatan sekitar 8 hingga 9 tahun.

Ketika melihat tempat-tempat di seluruh dunia di mana orang hidup paling lama, kalian akan melihat bahwa diet mereka cenderung menyerupai sesuatu yang mendekati diet "optimal" yang ditunjukkan oleh para peneliti dalam studi baru ini.

Misalnya, lima Zona Biru di dunia, yang merupakan wilayah dengan konsentrasi centenarian (orang yang telah hidup atau diyakini berumur 100 tahun) tertinggi, semuanya memiliki pola makan yang sangat berfokus pada biji-bijian, kacang-kacangan, dan banyak sayuran. Banyak dari komunitas ini makan ikan, dengan daging yang dikonsumsi hanya pada acara-acara khusus.

Penelitian terus-menerus menunjukkan banyak manfaat kesehatan yang dapat diberikan oleh diet seperti ini. Penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi legumes, kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran dapat membantu menurunkan risiko diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan stroke.

Sebaliknya, sebuah penelitian terbaru dari British Medical Journal menemukan bahwa konsumsi daging merah dikaitkan dengan risiko penyakit jantung koroner yang lebih tinggi dan menyarankan untuk menggantinya dengan lebih banyak legumes dan kacang-kacangan.

Studi ini adalah pengingat yang bermanfaat bahwa pola makan kita benar-benar memainkan peran penting dalam kesehatan secara keseluruhan. Jika ingin membuat beberapa perubahan yang dapat membantu hidup lebih lama, memasukkan lebih banyak kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran ke dalam makanan bisa menjadi awal yang baik.

Tetapi jika kalian mungkin memiliki kondisi medis tertentu, lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi sebelum mulai mengubah kebiasaan makan.(*)

Foto: Pexels/Trang Doan

Artikel Terkait
Lifestyle
Normalnya, Seberapa Sering Sih Harusnya Kita BAB?

Lifestyle
Tips Belanja Bahan Makanan Sehat Buat Kamu yang Mulai Mengubah Gaya Hidup

Lifestyle
Berusia 20-an? Hal Ini Wajib Kalian Lakukan Agar Tetap Fit Saat Tua