![]() |
Posted on January 26th 2022 |
Putra tertua John Lennon, Julian, menjual beberapa bagian sejarah musik dari koleksi pribadi milik sang ayah. Namun, dia akan menyimpan barang fisiknya karena setiap memorabilia akan dijual sebagai non-fungible token (NFT).
Barang-barang yang dilelang termasuk jubah hitam yang dikenakan ayahnya dalam film Help! dan catatan tulisan tangan untuk lagu The Beatles, Hey Jude.
Penjualan itu juga termasuk NFT mantel Afghan yang dikenakan oleh John Lennon dalam film yang dibuat untuk televisi Magical Mystery Tour dan tiga gitar Gibson yang diberikan kepada Julian Lennon oleh ayahnya.
Setiap NFT akan ditawarkan sebagai koleksi audio-visual, dengan narasi oleh Julian Lennon.
NFT dari catatan yang ditulis tangan oleh Paul McCartney untuk Hey Jude diperkirakan akan mendapatkan paling banyak di pelelangan. Harganya dibuka mulai dari USD 30.000, dengan ekspektasi tawarannya bisa mencapai lebih dari dua kali lipat angka itu.
Sebagian dari hasil penjualan NFT akan disumbangkan ke Yayasan Bulu Putih Julian Lennon. Sementara jadwal lelang online akan dilaksanakan pada 7 Februari mendatang.
NFT adalah aset "satu-satunya" di dunia digital yang dapat dibeli dan dijual seperti properti lainnya, tetapi tak memiliki bentuk yang nyata. NFT dapat dianggap sebagai sertifikat kepemilikan untuk aset virtual atau fisik.
Secara tradisional, barang-barang koleksi dipandang berharga karena kelangkaannya, tetapi file digital dapat dengan mudah dan tanpa henti digandakan.
Dengan NFT, barang-barang ini dapat "ditoken" untuk membuat sertifikat kepemilikan digital yang dapat dibeli dan dijual.
Seperti halnya cryptocurrency, catatan tentang siapa yang memiliki dan apa yang disimpan tercatat di buku besar bersama blockchain.
Catatan tak dapat dipalsukan karena buku besar dikelola oleh ribuan komputer di seluruh dunia.
Karena beberapa NFT berpindah tangan seharga puluhan juta dolar, nilai pasar seni digital dan barang koleksi kini mendekati nilai perdagangan seni global.
NFT telah disebut-sebut sebagai jawaban digital untuk barang koleksi, tetapi para kritikus telah memperingatkan tentang risiko di pasar.(*)
Foto: Pixabay