![]() |
Posted on January 24th 2022 |
Sejak teridentifikasi pada November tahun lalu, Covid-19 varian Omicron terus menjadi perbincangan karena lebih menular dibanding varian lainnya. Untungnya, sampai saat ini studi menunjukkan jika varian ini lebih kecil kemungkinannya untuk menyebabkan sakit parah pada mereka yang divaksinasi atau mendapat booster vaksin.
Tetapi studi juga menunjukkan jika orang yang sudah mendapat vaksin sekalipun masih bisa mengalami breakthrough infection. Itu artinya, kalian masih ada kemungkinan untuk merasakan gejala Covid-19 saat terpapar virus SARS-Cov-2 meskipun mungkin hanya ringan.
Lalu berapa lama gejala itu akan bertahan?
Seperti varian sebelumnya, Omicron telah terbukti memiliki cara berbeda dalam mempengaruhi gejala yang dirasakan. Dilansir dari Bestlife, penelitian juga menunjukkan bahwa versi terbaru dari virus Corona ini memiliki waktu inkubasi lebih cepat daripada Delta. Itu membuat waktu infeksi hingga tanda pertama gejala muncul menurun dari rata-rata empat hari menjadi tiga.
"Mereka yang memiliki kasus Covid-19 ringan biasanya sembuh dalam satu hingga dua minggu," tulis Lisa Maragakis, MD, dalam sebuah artikel untuk Johns Hopkins Medicine. "Tetapi untuk kasus yang parah, pemulihan bisa memakan waktu enam minggu atau lebih, dan mungkin ada kerusakan permanen pada jantung, ginjal, paru-paru, dan otak."
Sementara studi lain menemukan jika gejala varian Omicron bisa berlangsung selama beberapai hari sampai beberapa minggu. Salah satunya diungkap oleh penelitian yang mengamati salah satu peristiwa super spreader Omicron pertama yang tercatat di pesta liburan di Norwegia pada 30 November. Mereka menemukan jika dari puluhan tamu yang dites positif Omicron dan kasus probable, lebih dari selusin melaporkan gejala mereka hilang dalam hitungan hari.
Namun, menurut laporan NBC News, sementara tidak ada kasus yang memerlukan rawat inap, 62 tamu yang terinfeksi masih mengalami gejala Omicron sekitar seminggu kemudian ketika mereka diwawancarai untuk penelitian tersebut.
Para peneliti memperkirakan jika gejala yang timbul akibat Omicron mungkin berlangsung lebih singkat dari varian sebelumnya. Penelitian dari studi Zoe Covid di Inggris, yang mengumpulkan informasi dari 4,7 juta pengguna publik, telah mendukung temuan sebelumnya tentang penyakit yang disebabkan oleh varian virus terbaru tampaknya menyebabkan masa inkubasi jadi lebih singkat.
"Itu menunjukkan bahwa gejala-gejala ini memiliki durasi yang lebih pendek daripada Delta," kata Tim Spector, MB, seorang profesor epidemiologi genetik di King's College London yang menjalankan Zoe, menurut The Mirror. "Orang-orang mengalami gejala untuk waktu yang lebih singkat, terutama pada minggu pertama itu. Jika orang dites negatif dengan tes aliran lateral pada akhir lima hari itu, [itu] karena seluruh periode infeksi itu dan pemulihannya menjadi lebih cepat."
Meskipun infeksi ringan yang disebabkan oleh Omicron cenderung sembuh dengan cepat untuk sebagian besar individu, beberapa dokter menunjukkan bahwa pengalamannya tidak sama untuk semua orang.
"Banyak dari pasien ini tidak memiliki gejala selama 10 sampai 12 hari seperti yang saya lihat ketika tidak ada vaksinasi," Rahul Sharma, MD, kepala dokter darurat di New York-Presbyterian/Weill Cornell Medical Center, kepada NBC News.
Dia juga menambahkan bahwa sebagian besar melihat gejalanya hilang dalam tiga hingga lima hari, dengan penyakit yang tampak lebih pendek dan lebih ringan bagi orang yang divaksinasi lengkap dibandingkan dengan mereka yang tidak divaksinasi.
Dalam kasus di mana gejalanya cukup parah hingga perlu perawatan medis, Sharma juga mengatakan mereka yang telah menerima suntikan biasanya dipulangkan lebih cepat daripada mereka yang tidak. "Yang bisa saya katakan adalah pasien yang tidak divaksinasi pasti pasien kami yang lebih sakit," jelasnya. "Itu adalah pasien yang lebih mungkin masuk ke ICU. Itu adalah pasien yang lebih mungkin dirawat di rumah sakit."
Foto: Pexels/Cottonbro