![]() |
Posted on January 17th 2022 |
(Gambar: Storyset/Freepik)
Sering begadang buat nugas atau sekadar marathon drama terbaru? Rasanya gak lengkap ya kalau nggak ditemani camilan. Buat kamu yang rasanya susah banget buat stop mengunyah camilan, mungkin ada hubungannya sama jam tidurmu!
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duraccio et al. (2021) menunjukkan bahwa pada remaja, kekurangan tidur (dalam penelitian ini maksudnya tidur sekitar 6,5 jam saja atau kurang) bikin seseorang mengonsumsi lebih banyak karbohidrat, gula tambahan, minuman manis, dan asupan buah serta sayuran justru berkurang.
Jumlah kalori, lemak, dan karbohidrat paling banyak masuk setelah jam 9 malam. Nah, kenapa kok kalau sudah malam kita cenderung makan banyak di malam hari? Soalnya di malam hari, kondisi tubuh kita sebenarnya sudah lelah. Kita tentu mau merasa nyaman.
Nah, makanan yang menimbulkan perasaan nyaman itu tentunya junk food. Rasanya tentu lebih enak daripada buah dan sayuran. Karena tubuh sudah lelah, kita kekurangan daya buat mengontrol apa yang kita makan.
Sayangnya, kebiasaan makan makanan yang kurang sehat di waktu yang kurang tepat ini dapat berdampak buruk bagi tubuh. Dampak yang paling memungkinkan tentu kenaikan berat badan yang gak diinginkan. Jika kenaikan berat badan terus terjadi, bisa berujung pada obesitas dan membuka jalan buat penyakit-penyakit lain.
Nah, kalau kamu merasa sulit buat nggak mengunyah sesuatu di jam-jam yang gak tepat, solusinya cuma satu: tidur. Istirahat cukup. Ushakan tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari. Prioritaskan tidur daripada scrolling TikTok buat “refreshing” atau marathon drama Korea sampai subuh. Tubuh kita bakal refresh lebih baik dengan tidur, bukan dengan scroll media sosial atau marathon nonton. (*)