![]() |
Posted on January 16th 2022 |
Setelah sempat melandai sejak Oktober 2021, kasus harian Covid-19 di Indonesia kembali menembus angka 1.000 pada Sabtu (15/1). Lonjakan yang terjadi juga cukup drastis di mana pada 10 Januari lalu kasus harian masih berjumlah 454 dan meningkat menjadi 1.054 pada Sabtu (15/1).
Kembali tingginya angka kasus harian Covid-19 ini juga dibarengi dengan semakin banyaknya pasien yang terkonfirmasi terpapar virus Corona varian Omicron. Hingga Minggu (16/1), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mencatat ada 748 kasus varian Omicron di Indonesia.
Mayoritas kasus merupakan pelaku perjalanan luar negeri, sementara ada 155 kasus yang berasal dari transmisi lokal. Selain itu, ada sekitar 1.800-an kasus probable Omicron yang tengah diselidiki.
Dengan semakin banyaknya kasus Covid-19 yang terjadi, sudah sepatutnya jika mulai saat ini, kita bersiap-siap untuk menghadapi kondisi terburuk. Kemenkes sendiri telah memprediksi jika puncak gelombang kegita mungkin terjadi pada pekan kedua dan ketiga Februari dengan maksimal kasus harian mencapai 40 ribu sampai 55 ribu.
Tetapi sebenarnya, apa yang diprediksikan oleh Kemenkes ini bisa kita cegah jika semua bersedia mengikuti sejumlah aturan dasar sederhana berikut.
1. Mendapat vaksinasi dan booster
Kehadiran varian Omicron telah membuat vaksinasi dan booster menjadi semakin penting. Apalagi, sejauh ini bukti menunjukkan jika mereka yang sakit parah atau meninggal mayoritas adalah orang-orang yang tidak divaksinasi.
Dilansir dari Eat This, Not That!, Direktur Institute for Autoimmune and Rheumatic Disease di Saint Joseph Health Robert G. Lahita MD, Ph.D (“Dr. Bob”) mengatakan jika cara terbaik untuk menghindari varian ini adalah dengan mendapat vaksinasi secepat mungkin. Jangan memilih-milih vaksin dan dapatkan booster jika sudah tiba waktunya.
Sejumlah studi juga menunjukkan jika meski Omicron lebih menular, tetapi vaksin yang ada saat ini masih bisa memberikan perlindungan.
2. Pakai masker
Selain vaksin, masker juga masih menjadi senjata ampuh untuk melindungi kita dan orang lain dari paparan virus Corona, termasuk varian Omicron. Memakai masker berarti mencegah kita menghirup atau pun mengeluarkan partikel yang mungkin mengandung virus.
Meskipun para ahli lebih menyarankan untuk menggunakan masker N95, KN95 atau medis untuk menghadapi varian Omicron, tetapi masker kain berlapis-lapis yang dibuat dari bahan berkualitas juga tetap bisa memberi perlindungan. Terpenting adalah, masker digunakan dengan baik dan benar. (Baca juga: CDC Sebut Masker Ini Paling Ampuh untuk Mencegah Penyebaran Omicron)
3. Tetap jaga jarak
Menjaga jarak juga masih menjadi kunci penting agar kita tidak mudah terpapar oleh Covid-19. Ketika dilakukan bersamaan dengan memakai masker, ini akan memberikan tambahan perlindungan. Bahkan ketika berada di luar ruangan sekalipun, tetap usahakan untuk menjaga jarak setidaknya dua meter dari orang lain ya.
4. Hindari kerumunan
Para ahli terus mengingatkan orang-orang untuk menghindari kerumunan semenjak pandemi Covid-19 muncul. Apalagi dengan kemunculan varian Omicron yang lebih mudah menyebar.
Kita tidak pernah tahu apakah orang-orang yang berada dalam kerumunan sudah divaksin semua, mendapat booster atau tidak terpapar virus. Pasalnya, saat ini banyak orang terkonfirmasi positif Covid-19 tetapi tidak menunjukkan gejala sehingga berpotensi secara tidak sengaja menularkan ke orang lain saat berada di kerumunan.
5. Bawa pulang atau pilih makan di area luar ruangan saat di restoran
Jika selama beberapa bulan terakhir kita sudah mulai bisa makan di restoran atau kafe dalam ruangan dengan perasaan lebih aman, kehadiran Omicron harusnya membuat kita berpikir ulang. Kemampuannya yang lebih mudah menular menjadikan membeli makanan untuk dibawa pulang adalah pilihan terbaik untuk dilakukan saat ini.
Jika memang terpaksa untuk makan di tempat, pilihlah area di luar ruangan. Sebab, ketika kita makan masker pasti akan dibuka sehingga memperbesar potensi kita terpapar virus.
6. Jaga kebersihan diri
Hal yang tidak boleh dilewatkan adalah menjaga kebersihan diri. Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir sudah terbukti dari dulu dapat membersihkan virus dan kuman dengan baik. Lakukan hal ini secara rutin, terutama ketika pulang dari bepergian, akan makan, sebelum menyentuh masker dan wajah, dan setelah memegang benda yang kemungkinan terkontaminasi.
Jika tidak ada sabun dan air, kalian juga bisa menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60 persen untuk membersihkan tangan. Ingat yah, hanya gunakan hand sanitizer di kondisi yang memang tidak ada air dan sabun.
7. Kurangi mobilitas
Berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, salah satu penyebab terjadinya lonjakan kasus di Indonesia adalah adanya mobilitas yang tinggi ketika libur panjang, termasuk libur akhir tahun. Jadi, untuk mencegah agar lonjakan tidak terjadi, kurangi aktivitas bepergian yang tidak perlu.
Jika berencana untuk berlibur ke luar negeri juga sebaiknya dipikirkan kembali. Pasalnya, kasus Omicron yang terjadi di Indonesia mayoritas berasal dari orang-orang yang melakukan perjalanan internasional.(*)
Foto: PIxabay/hurufa