|
Posted on January 8th 2022 |
Tak hanya Jamie Dornan, Ben Affleck ternyata juga melewati masa-masa sulit selama satu dekade terakhir.
Dalam sebuah wawancara dengan Los Angeles Times, aktor berusia 49 tahun itu flashback terhadap kariernya, dunia perfilman yang berubah drastis, dan bagaimana Justice League karya Joss Whedon ikut membuat pengalamannya saat itu lebih buruk.
Ben menyebut pengalamannya di Justice League sebagai titik terendah hidupnya. Namun secara keseluruhan disebabkan oleh banyak faktor. Termasuk perceraiannya dengan aktris Jennifer Garner, perjalanannya yang berat, kematian anak dari sutradara Zack Snyder, dan syuting ulang dengan Joss.
“Justice League benar-benar menjadi titik terendah bagiku. Itu adalah pengalaman buruk karena pertemuan hal-hal dari hidupku sendiri, perceraianku, disusul banyak persaingan dan kemudian tragedi pribadi Zack serta syuting ulang dengan Joss Whedon,” katanya kepada Los Angeles Times.
“Itu pengalaman terburuk. Itu mengerikan. Itu semua yang aku tak suka tentang ini. Itu menjadi momen di mana aku berkata, ‘aku tak melakukan ini lagi.' Bisa jadi bukan hanya Justice League yang buruk. Karena itu bisa apa saja.”
Setelah memerankan Bruce Wayne di Justice League dan Batman vs. Superman: Dawn of Justice 2016 bersama Henry Cavill, Ben ditetapkan untuk menyutradarai dan membintangi film yang berdiri sendiri The Batman.
Tetapi dia mengundurkan diri dari proyek itu pada tahun 2019. Sebuah film baru dengan nama yang sama akan dirilis pada Maret 2022, dengan Robert Pattinson sebagai pemeran utama.
Meskipun mungkin jadi pengalaman yang berat, Ben Affleck akan tampil sekali lagi sebagai Batman bersama dengan sesama alumni Batman Michael Keaton. Mereka akan menjadi Caped Crusader dalam film yang dibintangi Ezra Miller, The Flash, dan tayang pada 4 November.
Lalu dalam waktu dekat ada The Batman karya Matt Reeves yang dibintangi Robert tayang pada 4 Maret.(*)
Foto: Getty Images/AFP
