![]() |
Posted on January 7th 2022 |
Pixabay/Alexandra_Koch
Virus Covid-19 Omicron yang lebih menular tampaknya tidak menyebabkan penyakit yang terlalu parah daripada jenis Delta. Meski begitu, Organisasi kesehatan Dunia (WHO) mengatakan varian ini tidak boleh dikategorikan ringan.
Janet Diaz, pimpinan WHO untuk manajemen klinis mengatakan, studi awal menunjukkan ada penurunan risiko rawat inap dari varian Omicron dibandingkan dengan varian Delta. Dilansir Reuters, Diaz menyebut jika ada penurunan risiko keparahan pada orang yang lebih muda dan lebih tua.
Pernyataan tentang pengurangan risiko penyakit parah sejalan dengan data lain. Termasuk studi dari Afrika Selatan dan Inggris. Meskipun Diaz tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang studi atau usia kasus yang dianalisis.
Sementara itu, dampak varian ini pada orang berusia lanjut masih menjadi salah satu pertanyaan besar yang belum terjawab. Pasalnya sebagian besar kasus yang dipelajari sejauh ini terjadi pada orang yang lebih muda.
"Meskipun Omicron tampaknya tidak terlalu parah dibandingkan Delta, terutama pada mereka yang divaksinasi, itu tidak berarti itu harus dikategorikan sebagai ringan," kata direktur jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus pada pengarahan yang sama di Jenewa. "Sama seperti varian sebelumnya, Omicron membuat orang dirawat di rumah sakit dan membunuh orang."
Dia memperingatkan "tsunami" kasus ketika infeksi global melonjak ke rekor yang dipicu oleh Omicron dan Delta, sistem perawatan kesehatan kewalahan, dan pemerintah berjuang untuk menjinakkan virus, yang telah menewaskan lebih dari 5,8 juta orang.
Tedros juga kembali mengingatkan tentang kesetraan global dalam distribusi dan akses terhadap vaksin. Berdasarkan tingkat peluncuran vaksin saat ini, 109 negara tidak akan memenuhi target WHO untuk 70 persen populasi dunia divaksinasi penuh pada Juli. Tujuan itu dipandang membantu mengakhiri fase akut pandemi.
"Booster demi booster di sejumlah kecil negara tidak akan mengakhiri pandemi sementara miliaran lainnya tetap sama sekali tidak terlindungi," katanya. (*)