![]() |
Posted on November 21st 2021 |
(Foto: YouTube Adele)
Adele baru aja merilis album barunya yang bertajuk 30 dan kita justru merasa senang bisa mendengar lagu-lagu galau. Nah lho, kenapa sih kita justru menikmati lagu-lagu sedih, tapi nggak menikmati perasaan sedih?
Ada beberapa alasannya seperti yang dirangkum oleh profesor Shahram Heshmat seperti yang dilansir dari Psychology Today.
Nostalgia
Hayo, siapa yang punya lagu-lagu pembawa nostalgia? Mungkin lagu yang liriknya menggambarkan suatu momen yang penting banget di hidupmu. Nah, lagu sedih bikin kita merasakan emosi positif karena bikin kita bernostalgia. Kita menikmati memori-memori tersebut melalui imajinasi. Kita jadi rindu sama masa lalu yang manis itu dan dapat meningkatkan mood.
Hormon prolaktin
Tubuh kita akan menghasilkan hormon prolaktin, hormon yang membantu kita menghadapi perasaan duka dengan cara membuat kita merasa tenang dan didukung. Nah, pas mendengar lagu-lagu sedih, prolaktin akan diproduksi. Namun, kita nggak sesungguhnya merasakan kedukaan kan? Akhirnya, perasaan tenang dan terdukung itu muncul padahal kita gak lagi berduka. Di sini deh kita merasa emosi jadi lebih baik.
Namun, teori tersebut juga masih perlu lebih banyak penelitian karena sebuah penelitian oleh Ladinig et al. (2019) tidak menemukan adanya dampak signifikan antara lagu sedih dengan peningkatan hormon proklaktin.
Menemani kita
Musik mampu menemani dan menyenangkan kita. Lagu-lagu sedih dapat berperan jadi teman imajiner setelah kita merasakan duka. Melalui lagu sedih kita dapat merasa dimengerti oleh sosok virtual yang juga merasakan hal yang sama. Ini membantu kita menghadapi perasaan negatif.
Nah, itu dia beberapa alasan kita justru merasa lebih baik setelah mendegar lagu-lagu sedih. Silakan aja kalau mau nonstop mendengar album barunya Adele atau repeat All Too Well (10 Minute Version)~