![]() |
Posted on October 8th 2021 |
Salah satu hal yang cukup membuat orang khawatir saat terpapar virus corona baru adalah kemungkinan terjadinya long Covid atau efek jangka panjang dari Covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan long Covid sebagai istilah yang digunakan untuk menggambarkan masalah kesehatan yang terus menerus yang memengaruhi beberapa penyintas Covid-19.
Tetapi, apa sebenarnya long Covid itu? Berikut penjelasan dari para ilmuwan tentang apa yang mereka ketahui tentang long Covid sejauh ini seperti dilansir dari Reuters.
Bagaimana WHO mendefinisikan long Covid?
WHO mendifinisikan long Covid sebagai kondisi dengan setidaknya satu gejala yang biasanya dimulai dalam waktu tiga bulan sejak awal dikonfirmasi atau kemungkinan infeksi virus corona. Gejala ini bertahan setidaknya selama dua bulan dan tidak dapat dijelaskan dengan diagnosis lain. Gejala dapat dimulai selama infeksi atau muncul pertama kalinya setelah pasien pulih dari penyakit akut.
Di antara gejala persisten yang paling umum adalah kelelahan, sesak napas, dan masalah kognitif. Gejala lain termasuk nyeri dada, masalah dengan bau atau rasa, kelemahan otot dan jantung berdebar-debar. Long Covid umumnya berdampak pada fungsi sehari-hari.
Definisi WHO dapat berubah ketika bukti baru muncul dan pemahaman tentang konsekuensi Covid-19 terus berkembang. Definisi terpisah mungkin berlaku untuk anak-anak, jelas badan tersebut.
Seberapa umum long Covid?
Jumlah pasti orang yang terkena dampak tidak diketahui. Sebuah penelitian dari Universitas Oxford terhadap lebih dari 270 ribu orang penyintas Covid-19 menemukan setidaknya satu gejala jangka panjang pada 37 persen, dengan gejala lebih sering terjadi di antara orang yang memerlukan rawat inap.
Sebuah studi terpisah dari Universitas Harvard yang melibatkan lebih dari 52 ribu penyintas Covid-19 yang infeksinya hanya ringan atau tanpa gejala menunjukkan bahwa kondisi Covid yang lama mungkin lebih sering memengaruhi pasien di bawah usia 65 tahun.
Berdasarkan penghitungan Reuters, sejauh ini ada lebih dari 236 juta infeksi disebabkan oleh virus corona.
Apa lagi yang ditemukan studi tentang gejala long Covid?
Dalam sebuah penelitin yang dipublikasikan di Lancet, peneliti Tiongkok melaporkan jika 12 bulan setelah meninggalkan rumah sakit, 20 sampai 30 persen pasien yang mengalami sakit sedang dan hingga 54 persen dari mereka yang sakit kritis masih mengalami masalah paru-paru.
Studi Harvard juga menemukan bahwa diagnosis baru diabetes dan gangguan neurologis lebih umum di antara mereka yang memiliki riwayat Covid-19 dibanding mereka yang tidak terinfeksi.
Apakah orang bisa sembuh dari long Covid?
Banyak gejala long Covid sembuh seiring berjalannya waktu, terlepas dari tingkat keparahan penyakit Covid-19. Proporsi pasien yang masih mengalami setidaknya satu gejala turun dari 68 persen pada enam bulan menjadi 49 persen pada 12 bulan, berdasar penelitian yang diterbitkan di Lancet.
WHO mengatakan gejala Covid yang lama dapat berubah seiring waktu dan kembali setelah menunjukkan perbaikan awal.
Apakah vaksin Covid-19 membantu long Covid?
Penelitian kecil menunjukkan bahwa beberapa orang dengan long Covid mengalami perbaikan gejala setelah divaksinasi. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan efek vaksinasi pada kondisi pasca Covid. (*)