![]() |
Posted on September 27th 2021 |
Credit: Marvel
Disney saat ini sedang berusaha mempertahankan kontrol penuh karakter Marvel. Melansir Entertainment Weekly, Senin (27/9), studio melayangkan banyak tuntutan hukum terhadap ahli waris dari artis yang berusaha untuk mendapatkan kembali hak cipta karakter seperti Spider-Man, Iron Man, Doctor Strange, Black Widow, dan Captain Marvel.
Diajukan atas nama Marvel Entertainment, gugatan tersebut merupakan tanggapan pemberitahuan penghentian hak cipta yang diajukan awal tahun ini, di mana ahli waris berusaha mengembalikan hak karakter Marvel kepada penulis yang membuatnya.
Berdasarkan undang-undang hak cipta AS, penulis atau ahli waris dapat mengklaim kembali hak dari penerbit setelah beberapa tahun. Jika Marvel berhasil, perusahaan tetap bisa terus menggunakan karakter, tetapi mengharuskan studio untuk berbagi kepemilikan dan keuntungan dengan pencipta atau ahli warisnya.
Beberapa dari mereka yang ingin hak ciptanya kembali adalah warisan legenda Marvel Comics Steve Ditko (co-creator Spider-Man dan Doctor Strange), Don Heck (co-creator Iron Man, Black Widow, dan Hawkeye), Don Rico (co-creator of Iron Man, Black Widow, dan Hawkeye) hingga Gene Colan (co-creator Falcon, Captain Marvel, dan Blade), serta Larry Lieber, co-creator Iron Man, Thor, dan Ant-Man sekaligus adik dari Stan Lee.
Semuanya diwakili oleh pengacara ahli kekayaan intelektual Marc Toberoff, yang sebelumnya menghadapi kasus serupa sebagai wakil ahli waris komikus Marvel Jack Kirby dan pencipta Superman Jerry Siegel serta Joe Schuster.
Namun, tuntutan hukum Marvel berpendapat bahwa karakter yang dimaksud diciptakan sebagai "karya yang dibuat untuk disewa, di mana ketentuan penghentian Undang-Undang Hak Cipta tak berlaku," menurut pengaduan.
"Marvel menugaskan Steve Ditko untuk mengilustrasikan cerita, memiliki hak untuk melakukan kontrol kreatif atas kontribusinya, dan membayarnya tarif per halaman untuk kontribusinya," bunyi keluhan terhadap kepemilikan Steve Ditko.
"Akibatnya, setiap kontribusi yang dibuat Steve Ditko menjadi tanggungan dan biaya Marvel.”
Perwakikan Marvel, Petrocelli, mengatakan kepada The New York Times, "Karena ini adalah karya yang dibuat untuk disewa dan dimiliki oleh Marvel, kami mengajukan tuntutan hukum ini untuk mengonfirmasi bahwa pemberitahuan penghentian tidak sah dan tidak memiliki akibat hukum."
Sementara, menurut Marc Toberoff, selama puluhan tahun pengadilan menafsirkan Undang-Undang Hak Cipta hanya berlaku untuk karyawan penuh dengan jam kerja tradisional, yang mana itu tak berlaku bagi penulis atau seniman Marvel.
"Orang-orang ini semua adalah pekerja lepas atau kontraktor independen, bekerja sedikit demi sedikit untuk ongkos mobil dari ruang bawah tanah mereka, menjual halaman-halaman yang disukai penerbit," kata pengacara itu.
"Jadi pada saat semua karakter ini dibuat, materi mereka jelas bukan work-for-hire di bawah hukum."
Seperti yang sudah disebutkan, Marc telah mewakili pembuat konten dalam kasus serupa di masa lalu. Dia sudah menghabiskan bertahun-tahun berjuang melawan DC Comics dan Warner Bros untuk hak Superman atas nama pencipta Man of Steel, dengan kemenangan Warner dalam dua putusan pengadilan terpisah.
Marc juga melawan Marvel atas nama Jack Kirby dan hampir mencapai Mahkamah Agung sebelum diselesaikan pada tahun 2014.(*)