![]() |
Posted on September 23rd 2021 |
(AFP)
Pemasok iPhone yang berbasis di Taiwan, Foxconn, dan perusahaan minyak nasional Thailand PTT PLC bakal memulai fasilitas pembuatan kendaraan listrik (EV) di Thailand lebih cepat. Melansir TechCurnch, Kamis (23/9), pabrik itu diharapkan mulai meluncurkan kendaraan pada 2023.
Foxconn dan PTT menandatangani kesepakatan kerjasama dalam produksi EV pada Juni 2021 kemarin. PTT memiliki 60 persen dari bagian usaha tersebut. Sedangkan Foxconn memiliki 40 persen sisanya. Kapasitas produksi awal dari pabrik Thailand sekitar 50.000 unit dan diharapkan meningkat tiga kali lipat pada 2030.
Pabrik di Thailand secara resmi menandai Foxconn sebagai produsen EV mandiri, di sisi lain perusahaan juga bekerja sama dengan produsen EV Fisker di pabrik manufaktur AS. Foxconn dan Fikser juga akan memulai produksi 2023. Keduanya menandatangani perjanjian bersama bernama Project PEAR pada Mei.
“Thailand cukup baru dalam hal penawaran dan permintaan (barang) dengan produsen terbatas yang memproduksi di negara ini,” kata Bakar Sadik Agwan, analis otomotif senior di GlobalData, sebuah perusahaan konsultan data dan analitik.
“Dengan kebijakan dan warisan yang baik dalam pembuatan kendaraan, Thailand punya nilai lebih bagi Foxconn dibandingkan dengan pasar lain. Perusahaan ini juga punya kemitraan manufaktur di Tiongkok dengan Byton, tetapi sedang ditunda. Tiongkok mungkin merupakan pasar EV terbesar, tetapi mereka sedang menghadapi masalah kelebihan kapasitas karena pasar EV terpecah, yang dapat memengaruhi kemampuan banyak pembuat mobil.”
Pemerintah Thailand telah menjadi pendukung utama Foxconn karena ingin menjadi pusat produsen EV di masa depan. Kedua pihak juga berharap meningkatkan pangsa pasar EV dengan total kapasitas hingga 30 persen pada tahun 2030 dengan memberi insentif pada produksi lokal.(*)