![]() |
Posted on September 7th 2021 |
Credit: Billboard Japan
Platform media sosial Tiongkok, Weibo, membekukan akun penggemar BTS karena dituduh melakukan penggalangan dana secara ilegal. Melansir The New York Times pada Selasa (7/9), akun tersebut dilarang mengunggah konten selama 60 hari.
Keputusan tersebut diambil setelah sebuah pesawat Jeju Air yang dipenuhi foto Park Ji-min, anggota boyband BTS, beredar luas di Weibo pekan lalu. Satu bulan sebelum ulang tahun ke-26 Park Ji-min, para penggemarnya di Tiongkok mengumpulkan dana untuk menempelkan fotonya dan pernyataan cinta mereka di bagian luar pesawat. Nah, kegiatan tersebut dianggap terlalu berlebihan.
Weibo tak berhenti di situ. Beberapa jam kemudian, platform media sosial tersebut mengatakan bahwa mereka juga akan menangguhkan 21 akun penggemar K-pop lainnya selama sebulan, termasuk yang menyukai anggota BTS lainnya, Blackpink, dan EXO, setelah menerima keluhan.
Tak jelas pelanggaran media sosial apa yang telah diperbuat oleh akun penggemar Blackpink dan EXO, tetapi langkah Weibo dilakukan di tengah aturan keras pemerintah terhadap fandom dan budaya penggemar online di Tiongkok.
Pemerintah Tiongkok baru-baru ini memutuskan untuk mengendalikan klub penggemar di tengah kekhawatiran yang berkembang bahwa fandom online dan pujian selebriti meracuni pikiran para pemuda di Tiongkok.
Dalam pernyataannya, Weibo mengatakan bahwa pengawasan yang lebih ketat terhadap grup penggemar akan "memurnikan" suasana online dan memenuhi tanggung jawab platform kepada masyarakat.
Dikatakan juga bahwa mereka akan menghapus posting-an blog terkait yang melanggar peraturan dan menekankan bahwa mereka dengan tegas menentang perilaku mengejar selebriti yang tak rasional dan akan menanganinya dengan serius.
Weibo berulang kali mengutip pemberitahuan Administrasi Radio dan Televisi Nasional tentang perlunya mengatasi "kekacauan klub penggemar." Dalam pemberitahuan tersebut, pemerintah mengatakan akan melarang siaran selebriti internet vulgar dan pria berpenampilan feminin.
Sementara pihak BTS, Blackpink, dan EXO tak dapat dihubungi untuk dimintai komentar, para penggemar K-pop mengecam tindakan Weibo, menyebutnya tak beralasan dan terlalu kasar.
Agnes He, seorang mahasiswa di tenggara Provinsi Jiangsu, Tiongkok, mengatakan bahwa dia yakin hal itu dapat membantu mengendalikan perilaku penggemar yang sudah keterlaluan. Tapi dia juga khawatir apakah dia masih bisa membeli album dengan harga diskon melalui pembelian grup yang diselenggarakan oleh akun penggemar.
“Saya masih cukup masuk akal ketika mengejar bintang,” kata Agnes He dalam sebuah wawancara telepon pada hari Senin, menambahkan bahwa dia melihat idola pop sebagai pengaruh positif dan energi.
“Ini adalah kebebasan pribadi. Hanya karena saya menyukai idola pop Korea bukan berarti saya tak patriotik.”
Penggemar K-pop di seluruh dunia dikenal karena kehebatan organisasi dan dukungan mereka, dengan banyak memasang papan reklame, layar LED raksasa, dan kendaraan transportasi umum untuk menunjukkan dukungan menjelang perilisan album atau ulang tahun anggota band favorit.
Tetapi pasukan online penggemar K-pop di Tiongkok menghadapi agenda besar Presiden Xi Jinping untuk membersihkan aspek-aspek industri hiburan di Tiongkok. Pekan lalu, Administrasi Cyberspace Tiongkok juga melarang peringkat selebriti berdasarkan popularitas.
Sebelumnya di tahun 2020, BTS pernah mendapat sentimen patriotik Tiongkok. Leader grup BTS, Kim Nam-joon, yang tampil dengan nama panggung RM (sebelumnya Rap Monster), membuat pernyataan yang sebenarnya tak sensitif tentang perjuangan bersama orang Amerika dan Korea selama upacara memperingati Perang Korea.
Namun, pengguna internet di Tiongkok ngamuk, mempertanyakan mengapa dia tak mengakui juga pengorbanan tentara Tiongkok yang telah berjuang di pihak Korea Utara. Untuk mencegah reaksi nasionalistik, merek multinasional menghapus referensi kolaborasi mereka dengan BTS di situs web Tiongkok dan akun media sosial mereka.
Minggu ini, pengguna internet Tiongkok merayakan dan mengkritik penangguhan akun penggemar K-pop. Beberapa melihatnya sebagai batasan yang diperlukan terhadap kegemaran idola dan pengeluaran berlebihan untuk selebriti, bahkan menyebut BTS sebagai "grup anti-Tiongkok" dan musik pop Korea sebagai bentuk "invasi budaya."
Dew Ding, seorang pembuat film berusia 24 tahun di Beijing, termasuk di antara orang yang mendukung pemblokiran akun penggemar BTS, mengatakan bahwa penggemar terlalu terdorong untuk menghabiskan uang demi mempertahankan hubungan imajiner dengan idola mereka.
“Crowdfunding ini semakin gila, jadi saya pikir itu bukan hal yang baik,” katanya.
Tapi Allen Huang, seorang D.J. yang sering menulis tentang K-pop, mengatakan dia tak percaya bahwa larangan itu akan efektif dalam menghentikan akun penggemar. Untuk menghindari penyensoran dan penangguhan, banyak penggemar yang cepat-cepat menyembunyikan kampanye penggalangan dana.
“Orang-orang Tiongkok akan menemukan cara untuk terus mendukung, apakah itu melalui klub penggemar non-Weibo, penggalangan dana diam-diam atau hanya rebranding ide pendanaan penggemar,” katanya.(*)