![]() |
Posted on September 6th 2021 |
(Foto: Shutterstock)
Camila Cabello memang jadi sosok yang terbuka banget dengan struggle kesehatan mental yang ia alami. Baru-baru ini, Camila mengungkapkan fakta menarik mengenai pandemi. Ternyata, ia justru merasa diselamatkan dari gangguan kecemasan dan kondisi burnt out gegara merebaknya Covid-19!
Penyanyi kelahiran 24 tahun lalu itu mengungkapkan pengalamannya ketika diwawancara oleh Page Six. “Sebelum lockdown, aku itu burnt out. Aku hidup dengan kadar kecemasan yang tinggi banget. Itu terasa berat banget. Aku merasa seperti berlari dengan kaki terluka, tapi nggak mendengarkan apa yang kurasakan,” ungkap pelantun Havana itu.
Camila sempat mendorong dirinya untuk merasa baik-baik aja dan menghilangkan semua perasaan negatifnya. Namun, tentu itu gak menyelesaikan masalahnya dan akhirnya ia memilih untuk jujur. “Apa yang kubutuhkan adalah bertanya, ‘Apa yang sebenarnya kurasakan?’ dan mengizinkannya terjadi. Aku memberi diriku sendiri izin untuk meminta bantuan—karena aku perlu bantuan. Aku perlu terapi,” lanjutnya.
“Pandemi memberiku jeda yang mengingatkanku, ‘Jangan berlari dengan kaki terluka, mari mengobatinya’,” ungkap pemilik album Romance itu. Nah, dari situ deh perubahan baik bisa terjadi!
Sebelum pandemi, Camila menghabiskan waktu untuk bekerja keras dan nggak punya waktu buat hubungan, keluarga, menjaga kesehatan, dan berbahagia. Nggak heran pemeran film Cinderella ini mengalami burn out karena meski selalu bekerja, ia gak pernah puas dengan apa yang ia dapat.
“Aku tahu sekarang aku harus merawat diriku sendiri. Tidak ada yang tahu ketika aku mencapai batasanku sendiri kecuali diriku, jadi aku harus mencintai diriku sendiri dengan cara itu,” ujar pelantun Don’t Go Yet tersebut.
Selain burn out, sebelumnya Camila telah berbagi cerita tentang gangguan kecemasan dan OCD yang pernah dideritanya. Pacar dari Shawn Mendes ini juga menceritakan trauma yang pernah ia alami dan proses pemulihan yang ia lakukan. Selain itu, Camila juga mengajak penggemarnya untuk latihan meditasi dan mengadakan proyek Healing Justice. Wah, bisa ditiru nih langkah baiknya! (*)