![]() |
Posted on August 30th 2021 |
Apple diprediksi bakal merilis iPhone baru dalam beberapa minggu ke depan. Infonya memang masih minim tetapi prognostikator dan analis Apple Ming-Chi Kuo, mengklaim iPhone 13 punya kemampuan untuk melakukan panggilan satelit. Begitu laporan yang dirilis MacRumors pada Minggu (29/8).
Menurut Engadget, dengan kemampuan tersebut pengguna dapat melakukan komunikasi dalam perjalanan berkemah jarak jauh tanpa layanan seluler apa pun, seperti jangkauan 4G dan 5G, dan tanpa membeli komunikator satelit terpisah.
Ming-Chi Kuo mengatakan bahwa iPhone 13 akan dapat terhubung langsung ke satelit orbit bumi rendah (LEO) berkat chip baseband Qualcomm X60 yang disesuaikan.
Satelit LEO dikenal sebagai tombak utama layanan internet Starlink Elon Musk yang mengandalkan satelit di orbit lebih rendah untuk menyediakan internet ke pelanggan dan menghindari beberapa masalah umum dari internet satelit, termasuk latensi tinggi, dan pemadaman.
Starlink tentu bukan satu-satunya perusahaan yang menggunakan satelit LEO untuk konektivitas. Hughesnet dan OneWeb misalnya, telah bergabung untuk meluncurkan pesaing Starlink. Sementara Inmarsat mengumumkan konstelasi baru yang dimaksudkan untuk menyatu dengan jaringan terestrial 5G untuk solusi yang lebih global.
Jika rumor ini benar, X60 kemungkinan akan mendukung elemen lain dari 5G, yang saat ini terdiri dari seluruh campuran teknologi, termasuk gelombang milimeter yang sangat cepat tetapi terbatas dan C-Band yang lebih luas namun lebih lambat.
LEO 5G akan memberikan dukungan ke tempat-tempat yang belum memiliki menara pemancar bentuk kecepatan 5G lainnya. Ini berguna di banyak daerah pedesaan yang sering kesulitan mendapatkan konektivitas 3G atau 4G.
Sayangnya, ada banyak pihak yang masih ragu bahwa Apple akan meluncurkan produk dengan kemampuan tersebut. Sejak 2019, Bloomberg telah melaporkan rumor bahwa Apple punya tim rahasia yang mengembangkan teknologi satelit untuk iPhone. Tetapi tim tersebut baru akan mengirimkan produknya dalam waktu lima tahun. Sehingga untuk saat ini, waktu dua tahun masih terlalu cepat. (*)