![]() |
Posted on August 21st 2021 |
Credit: NASA
Konflik persaingan antara SpaceX dan Blue Origin rupanya semakin serius. Dilansir dari Reuters, Sabtu (21/8), setelah Blue Origin milik Jeff Bezos menggugat pemerintah AS, NASA akhirnya menghentikan sementara proyek kontrak pendaratan Bulan senilai USD 2,9 miliar (Rp 42 triliun) yang diberikan kepada SpaceX.
NASA mengungkapkan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya menghentikan pekerjaan dengan SpaceX pada sistem pendaratan manusia di Bulan hingga 1 November.
"Sebagai imbalan atas penghentian sementara pekerjaan ini, semua pihak menyetujui jadwal litigasi yang dipercepat yang berakhir pada 1 November," kata badan antariksa AS tersebut.
"Pejabat NASA terus bekerja dengan Departemen Kehakiman untuk meninjau rincian kasus ini dan menantikan penyelesaian masalah ini tepat waktu."
Blue Origin mengajukan gugatannya di Pengadilan Klaim Federal AS pekan lalu. Langkah tersebut dinilai sebagai "upaya untuk memperbaiki kekurangan dalam proses akuisisi yang ditemukan di Sistem Pendaratan Manusia NASA." Jadwal sidang perdananya telah ditetapkan pada 14 Oktober 2021.
Awal tahun ini, NASA mengadakan sayembara proposal untuk mencari pesawat ruang angkasa yang mampu membawa astronot ke permukaan Bulan di bawah program Artemis. Misi ini bertujuan untuk mengembalikan manusia ke Bulan untuk pertama kalinya sejak 1972.
Pada April 2021, NASA mengumumkan pemenang tunggal kontraknya adalah SpaceX. Keputusan ini kemudian berujung protes Blue Origin kepada Government Accountability Office (GAO) terkait pemberian kontrak tunggal. GAO sendiri bulan lalu memihak NASA atas keputusannya untuk memilih penyedia pendarat bulan tunggal, dan menolak protes Blue Origin.
Padahal NASA memang berniat memilih dua perusahaan agar meningkatkan kompetisi untuk program ruang angkasa. Akan tetapi NASA hanya memilih satu, Starship milik SpaceX, karena kekurangan dana dari Kongres.
SpaceX kemudian meminta pengadilan untuk memastikan bahwa pengadilan memiliki gambaran yang lengkap dan akurat tentang fakta dan keadaan seputar protes ini, termasuk kerugian substansial yang akan diderita SpaceX jika pengadilan memberikan keringanan oleh Blue Origin.
Sedangkan Blue Origin mengatakan pihaknya tetap yakin ada "masalah mendasar" dengan keputusan NASA. Mereka juga berpendapat bahwa GAO tak dapat ikut campur "karena kewenangan mereka sangat terbatas."(*)