![]() |
Posted on August 20th 2021 |
Singapura telah bersiap untuk hidup berdampingan dengan Covid-19. Bukan hanya menyiapkan warganya dengan memperbanyak vaksinasi, Singapura juga berencana melonggarkan pembatasan perbatasan Covid-19 secara bertahap.
Dilansir Reuters, Singapura akan mengizinkan wisatawan dari Jerman dan Bruinei yang sudah divaksinasi Covid-19 untuk masuk tanpa perlu karantina. Pengunjung dari negara tersebut mulai 8 September bisa melewati persyaratan isolasi asal dites negatif dalam empat tes PCR, yakni sebelum berangkat, saat tiba di bandara Changi, serta hari ketiga dan ketujuh kedatangan.
Selain itu, Otoritas Penerbangan Sipil Singapura dalam sebuah pernyataan mengatakan jika pembatasan perbatasan juga akan semakin dilonggarkan untuk semua perjalanan dari Hong Kong dan Makau mulai Sabtu ini.
Pengumuman itu datang tak lama setelah pemerintah Hong Kong mengatakan rencana gelembung perjalanan udara dengan Singapura telah dibatalkan. Meski begitu, Kementerian Transportasi Singapura mengatakan kedua wilayah memiliki pendekatan yang berbeda.
Lawrence Wong, menteri keuangan dan ketua bersama gugus tugas virus corona Singapura, mengatakan penting untuk membuka kembali negara itu dengan penuh kehati-hatian.
"Risiko toleransi dan sikap akan berbeda dari satu negara ke negara lain," katanya dalam sebuah pengarahan. "Kami ingin melewati pandemi ini dengan kerusakan minimal dan korban meninggal minimal, sambil mencoba melanjutkan hidup senormal mungkin."
Kementerian kesehatan mengatakan Singapura juga akan memulai isolasi rumah untuk orang yang divaksinasi lengkap yang terinfeksi virus corona dan memiliki gejala ringan. Hingga Selasa, 77% populasi Singapura telah mendapatkan dua suntikan vaksin.
Mereka juga berencana untuk memulai vaksinasi untuk anak-anak di bawah 12 tahun pada awal 2022, setelah aspek keamanan dan kemanjuran dipelajari, kata menteri kesehatan Ong Ye Kung. (*)