|
Posted on August 4th 2021 |
(Kominfo)
Belakangan ini, beredar informasi jika vaksin Covid-19 menjadi penyebab munculnya varian baru dan menyebabkan kematian dalam dua tahun setelah suntikan. Namun rupanya, informasi menakutkan ini merupakan hoaks yang tidak memiliki kebenaran.
Dilansir dari Antara, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan jika pernyataan Luc Montagnier yang menyatakan semua orang yang divaksinasi akan mati dalam dua tahun adalah tidak benar. Kutipan itu secara keliru dikaitkan dalam meme berita palsu yang beredar secara luas. Soal informasi jika vaksin dapat memicu munculnya varian virus corona baru juga salah.
Wiku menjelaskan jika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan jika vaksinasi tidak memicu terjadinya mutasi virus corona menjadi varian baru.
Ia menambahkan, mutasi bisa terjadi saat virus memperbanyak diri pada inang hidup. Sementara untuk membuat vaksin, ilmuwan menggunakan virus yang sudah dimatikan yang dibuat sedemikian rupa agar tidak bisa memperbanyak diri dalam tubuh.
Informasi hoaks terkait Covid-19 dan vaksin bukan kali ini saja beredar di masyarakat. Dalam catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), hingga Rabu (4/8) sudah ada 279 temuan hoaks soal vaksin Covid-19 di berbagai media sosial.
Tercatat sudah ada 1.897 hoaks yang sudah di takedown Kominfo dari berbagai media sosial. Facebook menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak, yakni 1.729. Kemudian di susul Twitter sebanyak 99, YouTube 41, TikTok 17, dan Instagram 11.
Soal banyaknya hoaks yang beredar, Wiku pun meminta kepada masyarakat agar lebih bijak dan selektif saat mendapatkan informasi dan menyebarkannya kembali.
"Penting untuk diketahui bahwa hoaks dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap upaya penanganan pandemi yang dilakukan pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama," ujar Wiku.
Jadi, hati-hati ya guys kalau menerima informasi. Periksa dulu kebenarannya sebelum kembali membagikannya ke orang lain. Yuk biasakan jadi pengguna internet yang cerdas!(*)
