Current Issues

Sudah Tersebar di 85 Negara, WHO: Varian Delta Paling Cepat Menular dan Menyebar

Dwiwa

Posted on June 26th 2021

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan jika varian virus corona Delta, yang pertama diidentifikasi di India, menjadi varian yang saat ini paling mudah menular. Mereka juga memperingatkan jika virus ini telah menyebar setidaknya di 85 negara.

Dilansir dari Reuters, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kurangnya vaksin di negara-negara miskin memperburuk penularan varian delta. Ia mengatakan, komunitas global gagal dan berisiko mengulangi kesalahan yang dibuat selama krisis AIDS beberapa dekade lalu. Atau ketika terjadi pandemi flu babi pada 2009. Saat itu vaksin baru tiba di negara-negara miskin setelah wabah berakhir.

"Butuh waktu 10 tahun (untuk antiretroviral) untuk mencapai negara-negara berpenghasilan rendah setelah (HIV) sudah merajalela di negara-negara berpenghasilan tinggi. Apakah kita ingin mengulangi hal yang sama?" ujarnya.

COVAX, upaya yang didukung PBB yang bertujuan untuk mendistribusikan vaksin ke negara-negara miskin, telah kehilangan beberapa target untuk berbagi suntikan. Dan, pemasok terbesarnya diperkirakan tidak akan mengeskpor vaksin apa pun hingga akhir tahun. Ratusan juta dosis yang dijanjikan oleh negara-negara termasuk Inggris, AS, dan lainnya kemungkinan tidak akan tiba dalam waktu dekat.

Pejabat WHO juga memperingatkan ketika pelonggaran pembatasan perbatasan dan upaya kesehatan masyarakat lainnya dilakukan di seluruh Eropa, Amerika Serikat, dan di negara-negara lain dengan tingkat vaksinasi tinggi dapat menyebabkan kebangkitan penyakit.

Pimpinan Teknis WHO untuk Covid-19 Maria Van Kerkhove mengatakan, situasi global saat ini masih sangat rapuh. Van Kerkhove menyebutkan dalam sementara waktu penularan di Eropa memang menurun, tapi ada banyak acara –dari acara olahraga besar hingga pesta barbeque di rumah– yang semuanya memiliki konsekuensi penyebaran penyakit.

“Varian Delta merupakan satu dari virus yang akan terus berevolusi. Saat ini langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial telah bekerja. Begitu juga dengan vaksin sudah bekerja. Tetapi mungkin ada saatnya virus ini berevolusi dan butuh terus tindakan pencegahan,” ujar Van Kerkhove.

Sementara itu, ABC News melaporkan jika hanya butuh waktu singkat bagi seseorang untuk tertular Covid-19 ketika berpapasan dengan orang asing. Pejabat kesehatan Australia bahkan telah memperingatkan masyarakat jika penularan ini tidak lagi butuh waktu sampai 15 menit. Ini bisa menjadi momen singkat hanya lima sampai 10 detik.

Hal ini terungkap setelah terjadinya penularan Covid-19 di pusat perbelanjaan di Bondi Junction Westfield Australia. Mereka melakukan analisas dari CCTV yang memperlihatkan dua orang yang tertular Covid-19. Keduanya memang berhadapan, tetapi mereka hanya bergerak saling berhadapan, dekat tetapi hanya sesaat.

Ahli virologi Universitas Griffith Lara Herrero mengatakan, dalam kasus yang terekam di CCTV, virus itu kemungkinan bertahan di udara cukup lama. Sehingga orang dapat menghirupnya dan lalu terinfeksi. Para ahli menduga itu adalah ulah varian Delta.

"Data sejauh ini menunjukkan jika virus itu adalah strain asli dari Wuhan, itu tidak akan menular secepat itu. Dan [strain] Alpha akan memiliki peluang lebih kecil, tetapi Delta jelas terlihat seperti strain yang paling menular sejauh ini," ujarnya.

Kepala Petugas Kesehatan Queensland Jeanette Young juga memperingatkan tentang adanya kontak yang sangat singkat dalam beberapa kasus. “Itu menjadi perhatian. Risikonya jauh lebih tinggi sekarang daripada setahun lalu,” ujarnya.(*)

Artikel Terkait
Current Issues
WHO Sebut Varian Delta Sebagai Jenis “Terkuat” dan “Memburu” yang Lemah

Current Issues
Studi: Kasus Varian Delta Miliki Viral Load 300 Kali Lebih Tinggi

Current Issues
Varian Delta Jadi Ganjalan untuk Hentikan Covid-19 dengan Cepat