Aji Santoso Ajak Bonek Rayakan Ultah Persebaya secara Bijak di Tengah Pandemi

PERSEBAYA akan genap berusia 94 tahun pada 18 Juni besok. Telah banyak bermunculan ajakan yang beredar di media sosial untuk melakukan konvoi perayaan HUT Persebaya. Namun, tim Bajol Ijo sendiri meminta para suporter untuk tidak menggelar acara yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, Bonek mulai merayakan HUT Persebaya pada 17 Juni malam. Banyak pencinta Persebaya yang keluar dan melakukan konvoi kendaraan bermotor mengelilingi Kota Surabaya. Tidak ada undangan khusus, tetapi seluruh rombongan konvoi Bonek biasanya bertemu di depan Gelora 10 November, Tambaksari. Di sana mereka menyanyikan chant dan menyalakan kembang api tepat pada 18 Juni pukul 00.00 WIB.

Untuk tahun ini, jajaran tim Persebaya mengimbau suporter untuk tidak melakukan hal serupa. Pelatih Bajol Ijo Aji Santoso ingin Bonek tetap menjadi yang terdepan dalam bidang kepedulian kemanusiaan.

"Bonek sudah terkenal dengan kegiatan kemanusiaan. Gerakan satu juta masker, ada semprot disinfektan, pertolongan bencana, dan macam-macam lainnya. Pokoknya sudah paling bagus lah. Untuk perayaan ulang tahun, saya yakin Bonek juga peka dengan kondisi sekarang," kata Aji.

"Jadi, kami memohon agar dulur-dulur Bonek merayakan ulang tahun Persebaya dengan mengikuti anjuran pemerintah. Jangan ada kerumunan, lebih baik berdoa dengan khidmat di rumah masing-masing. Karena doa dan dukungan yang paling dibutuhkan Persebaya sekarang," sambungnya.

Imbauan Aji memang tidak berlebihan. Mengingat, statistik positivity rate Covid-19 di Surabaya meningkat. Angkanya naik dari sebelumnya 5 persen kini menjadi 9 persen.

Sementara itu, bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di Kota Surabaya meningkat signifikan, sebesar 32 persen. Saat ini BOR rumah sakit di Surabaya mencapai 53 persen.

Kemudian, ICU di rumah sakit rujukan Covid-19 mengalami hal serupa, yaitu naik 20 persen. Disinyalir, meningkatnya persentase angka BOR dan ICU merupakan dampak lonjakan kasus dari dalam dan sekitar Kota Surabaya. (Gunawan Sutanto/Harian Disway)

Tulisan ini sebelumnya telah tayang di Harian Disway (partner Mainmain.id)