![]() |
Posted on June 7th 2021 |
HASIL sempurna itu ada di hadapan Red Bull-Honda. Mereka bisa menempatkan Max Verstappen dan Sergio Perez finis 1-2 di Grand Prix Azerbaijan di sirkuit jalan raya Baku kemarin (6/6). Namun, ban kiri belakang Verstappen tiba-tiba meletus, membuyarkan semuanya.
Ban meletus Verstappen itu terjadi pada trek lurus lap di sisi pit lane. Kian menyesakkan dada, insiden itu terjadi pada lap ke-50, dari 51 lap yang dilombakan.
Seluruh mata kini tertuju ke Pirelli, hingga insiden itu terjadi. Karena Verstappen tidak sendirian. Lance Stroll (Aston Martin-Mercedes) mengalami insiden serupa. Di lokasi yang sama pula.
Seluruh mekanik Red Bull di pit box langsung lemas. Posisi di klasemen pembalap dan konstruktor yang makin kuat itu sudah di depan mata. Tiba-tiba musnah seketika. Lewis Hamilton yang tepat berada di belakang Perez, tanpa harus menang pun, akan menyalip Verstappen di klasemen pembalap.
Beruntung Red Bull. Mereka mendapatkan hadiah hiburan. Hadiah hiburan yang sangat bernilai. Dalam restart dengan dua lap tersisa, Perez bisa mempertahankan posisi. Sedangkan Hamilton, melakukan kesalahan konyol hingga melintir di tikungan pertama. Akibatnya, ia finis ke-15 dan tidak mendapatkan satu pun poin.
Konfigurasi itu membuat posisi Verstappen di puncak klasemen tidak berubah. Ia tetap unggul empat poin atas Hamilton. Perez malah menyodok ke peringkat ketiga klasemen sementara. Meski, jaraknya lumayan jauh dari Hamilton (69-101).
Namun, di klasemen konstruktor, posisi Red Bull makin kuat. Di saat Mercedes tidak dapat tambahan satu poin pun, Perez menyumbangkan 15 poin untuk konstruktor.
Hasil lomba di Baku itu menunjukkan Perez bisa menjadi tandem yang hebat untuk Verstappen. Kalau saja Perez tidak ada di depan Hamilton saat restart, mungkin pembalap Mercedes itu akan melaju dengan nyaman ke kemenangan.
Bahwa Hamilton kehilangan kendali di tikungan pertama hingga terlempar ke urutan ke-15, bisa saja karena ia terlalu nafsu ingin menyalip Perez. Sepanjang belasan tahun karier juara dunia tujuh kali itu di F1, kesalahan kemarin nyaris tidak pernah dilakukan.
”Pertama-tama saya ingin mengucapkan simpati kepada Max. Ia telah balapan dengan sangat hebat, dan seharusnya menang,” kata Perez kepada Motorsport.
”Memang akan sangat luar biasa jika kami finis 1-2. Namun, bagaimanapun, ini adalah hasil yang fantastis untuk kami,” lanjutnya.
Hasil lomba di Baku menunjukkan mobil Red Bull lebih mantap jika dibandingkan dengan Mercedes. Meski, keunggulannya sangat tipis. Verstappen bisa menyalip Hamilton yang memiliki posisi start lebih baik karena Red Bull melakukan pergantian ban lebih cepat. (Nanang Prianto/Harian Disway)
Tulisan ini sebelumnya telah tayang di Harian Disway (partner Mainmain.id)
Tulisan ini sebelumnya telah tayang di Harian Disway (partner Mainmain.id)
Tulisan ini sebelumnya telah tayang di Harian Disway (partner Mainmain.id)