Current Issues

Dua Bulan Jelang Olimpiade Tokyo, Jepang Perpanjang Keadaan Darurat Covid-19

Dwiwa

Posted on May 29th 2021

(Sky News)

Jelang Olimpiade Tokyo 2020 yang akan berlangsung kurang dari dua bulan lagi, Jepang justru tengah sibuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di beberapa wilayah negara tersebut. Keadaan darurat Covid-19 di Tokyo dan beberapa daerah bahkan telah diperpanjang.

Dilansir dari Sky News, pembatasan yang seharusnya berakhir pada 31 Mei nanti akan diperpanjang hingga 20 Juni setelah terjadi lonjakan kasus kritis Covid-19 dalam beberapa hari terakhir. Kondisi tersebut telah membebani rumah sakit meskipun jumlah kasus baru telah melambat.

Perpanjangan pembatasan 20 hari tersebut meliputi sembilan wilayah di Jepang. Mulai dari Hokkaido di utara hingga Fukuoka di Selatan. Area ke-10, perefektur pulau Selatan Okinawa, sudah dalam status darurat hingga 20 Juni.

Penyelenggara Olimpiade harus membuat keputusan dengan cepat dalam periode tersebut terkait apakah pertandingan akan disaksikan langsung oleh penonton atau tidak. Sebelumnya, para penggemar luar negeri telah dilarang untuk hadir sejak berbulan-bulan lalu.

Kekhawatiran tentang varian Covid-19 dan peluncuran vaksin yang lambat di Jepang telah mendorong para dokter, pebisnis, dan anggota masyarakat di negara tersebut untuk meminta Olimpiade -yang akan dimulai 23 Juli mendatang- dibatalkan.

Seorang petugas medis terkemuka di Jepang bahkan telah memperingatkan acara musim panas yang masih dikenal dengan Tokyo 2020, dapat menyebabkan munculnya jenis virus corona "Olimpiade". Jajak pendapat juga menunjukkan jika mayoritas orang Jepang menginginkan turnamen dibatalkan atau ditunda lagi.

Sejauh ini, hanya 2,3 persen dari populasi yang telah divaksinasi penuh. Dan, pernagetan bertahap saat ini untuk orang dewasa yang lebih tua tidak akan selesai sebelum Olimpiade dimulai.

Tetapi, Perdana Menteri Yoshihide Suga dan pemerintah telah bertekad akan tetap menjadi tuan rumah Olimpiade. Suga mengatakan jika pihaknya memahami kekhawatiran masyarakat, karena itu, ia berjanji akan melakukan persiapan agar dapat menyelenggarakannya dengan aman dan terjamin.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) juga mengatakan acara tersebut akan tetap berjalan meskipun kota tuan rumah Tokyo berada dalam tindakan darurat.

Sementara penonton internasional tidak diizinkan, sekitar 90.000 orang termasuk atlet dan delegasinya akan menghadiri acara tersebut. Presiden IOC Thomas Bach mengatakan 80 persen dari 10.500 kompetitor yang diperkirakan di Jepang akan divaksinasi. IOC juga mendesak para atlet Olimpiade agar mendapatkan suntikan vaksin. Bach memastikan para delegasi juga harus dites sebelum dan sesudah kedatangan.

Sementara itu, ketua panitia penyelenggara telah mengisyaratkan bahwa bahkan pendukung domestik dapat dilarang menghadiri tempat. Ketua panitia Seiko Hashimoto mengatakan pihaknya ingin membuat keputusan secepat mungkin terkait kehadiran penggemar.

"Ada banyak orang yang mengatakan bahwa untuk Olimpiade kami harus berjalan tanpa penonton, padahal olahraga lain juga menerima penonton. Jadi kami perlu mengingat hal itu. Kami perlu menghindari layanan medis setempat terpengaruh. Kami perlu mempertimbangkan hal-hal itu sebelum menyetujui jumlah penonton," ujarnya.(*)

Artikel Terkait
Current Issues
Ratusan Ribu Orang Tanda Tangani Petisi Online untuk Batalkan Olimpiade Tokyo

Sport
Tokyo Akan Umumkan Keadaan Darurat, Olimpiade Kemungkinan Tanpa Penonton

Current Issues
Izin Vaksin Covid-19 untuk Balita di AS Tertunda Setidaknya 2 Bulan