Current Issues

Fakta-Fakta Baru Soal Dugaan Data 279 Juta Penduduk Indonesia yang Bocor

Dwiwa

Posted on May 26th 2021

(Pixabay)

Dugaan adanya kebocoran data dari BPJS Kesehatan di salah satu forum hacker terus diselidiki. Lembaga pemerintah terkait saling bekerja sama untuk mengungkap kebenaran dari data 279 juta penduduk Indonesia yang dijual di Raid Forums.

Berdasarkan klaim sang penjual, data tersebut memuat nomor induk kependudukan (NIK), nama, alamat, nomor telepon hingga besaran gaji. Hasil penyelidikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang dilakukan pada sampel gratis yang diberikan sang penjual, data tersebut identik dengan milik BPJS Kesehatan.

Hingga saat ini, apakah data 279 juta penduduk Indonesia yang ditawarkan tersebut memang asli atau dari mana data tersebut berasal, masih belum bisa ditentukan. Pihak-pihak terkait masih melakukan penyelidikan guna mengetahui kebenarannya.

Lalu sejauh ini, fakta apa saja yang sudah diperoleh selama penyelidikan? Berikut update terkait dugaan kebocoran data BPJS Kesehatan yang dirangkum dari berbagai sumber.

 

1. BPJS disebut telah gunakan sistem keamanan teknologi berlapis

Meskipun temuan Kementerian Kominfo menunjukkan jika sampel data identik dengan data milik BPJS Kesehatan, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufrin Mukti masih belum meyakini jika data yang bocor memang berasal dari lembaga yang dipimpinnya.

Menurutnya, saat ini pihak BPJS Kesehatan masih terus melakukan penyelidikan bersama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Kominfo serta pihak terkait lainnya. Tetapi dia mengakui jika data yang saat ini tersebar memiliki kemiripan dengan yang dimiliki BPJS Kesehatan.

Di sisi lain, Ghufron juga menyebut jika sistem keamanan yang digunakan BPJS Kesehatan telah berlapis-lapis dan sesuai dengan standar yang berlaku. Meski begitu, dia tidak memungkiri jika ada kemungkinan terjadi peretasan karena dunia peretasan ini terbilang dinamis.

Tetapi dia memastikan jika pihak BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan data pribadi kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Mereka berkomitmen untuk melindungi data peserta.

BPJS Kesehatan pun tengah berupaya memperkuat sistem keamanan teknologi informasi guna meningkatkan perlindungan dan ketahanan sistem.

 

2. Dewas BPJS Kesehatan sebut ada potensi keamanan negara jika dugaan kebocoran data ini benar

Jika dugaan kebocoran ini benar adanya, tentu privasi data penduduk Indonesia akan terancam. Tetapi di atas itu semua, Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Achmad Yurianto menyebut jika ada potensi keamanan nasional yang ditimbulkan jika sampai hal tersebut benar adanya.

Pasalnya, jika 279 juta data tersebut benar dan berasal dari BPJS Kesehatan, maka di dalamnya akan termuat data kependudukan termasuk anggota TNI-Polri. Hal ini tentu berisiko terhadap keamanan nasional.

Tidak hanya itu saja, jika sampai hal ini benar, Yuri menyebut ini akan berdampak buruk pada reputasi pelayanan dari jaminan kesehatan nasional (JKN), yang salah satunya dijalankan BPJS Kesehatan.

“Ini akan kontraproduktif kalau dihadapkan dengan keinginan pemerintah untuk semakin memantapkan peran jaminan kesehatan nasional sebagai bagian dai pembangunan kesehatan nasional,” ujar Yuri.

 

3. Cara mengecek apakah data kalian ikut tersebar

Dengan adanya dugaan kebocoran data BPJS Kesehatan ini, tentu sebagian dari kita menjadi lebih was-was apakah data pribadi kita juga sudah ikut tersebar, terutama pada sampel gratis yang diberikan penjual. Nah, jika kalian penasaran, bisa kok untuk mengeceknya.

Kalian dapat membuka alamat https://periksadata.com/bpjs untuk memeriksa apakah informasi pribadi kalian sudah tersebar luas atau belum. Di situs tersebut, kalian cukup memasukkan nomor kartu BPJS Kesehatan dan akan tertera apakah statusnya sudah bocor atau belum.

Tetapi meskipun situs tersebut menyebut jika data kalian aman, jangan lantas senang dahulu. Pasalnya, masih ada kemungkinan informasi pribadi kalian termasuk ke dalam 279 juta data penduduk Indonesia yang dijual oleh akun Kotz di Raid Forums. (*)

 

Artikel Terkait
Current Issues
Kominfo: Sampel Data yang Bocor Diduga Kuat Identik dengan Data BPJS

Current Issues
Data 279 Juta Penduduk Indonesia Bocor Gara-Gara BPJS? Begini Faktanya...

Current Issues
1,3 Miliar Data Kartu SIM Bocor, Pakar Siber Sebut Data Sampel Cukup Otentik