Sport

AC Milan Kirim Juventus ke Neraka

Mainmain.id

Posted on May 10th 2021

Si Nyonya Tua selalu mengalahkan Milan di Allianz Stadium sebelum Senin (10/5) dini hari WIB. Lima kali menang dalam lima pertandingan. Balas. Itu sebuah rekor sempurna. Menang tiga gol di kandang Juve adalah rekor seksi Stefano Pioli.

Menurut Gazzetta dello Sport, hasrat Andrea Pirlo tak ubahnya seperti burung nasar di Kalahari, Afrika, yang hanya mengais sisa tulang belulang yang ditinggalkan singa atau hiena. Pirlo tetap melakukan deformasi tim. Hingga pekan ke-35, formasi Pirlo selalu berbeda. Tidak ada kamus the winning team dalam benak Pirlo.

”Milan tidak melakukan sesuatu yang luar biasa. Juventus tidak punya ide sama sekali. Gigio Donnarumma hanya melakukan satu penyelamatan,” ujar Fabio Capello kepada Sky Sport setelah peluit akhir.

Juventus memang kalah kuasa di lini tengah.  Franck Kessie dan Ismael Bennacer mendominasi Adrien Rabiot dan Rodrigo Bentancur. Rabiot dan Bentacur seperti kapal oleng.

Pirlo tidak pernah belajar dari pertandingan-pertandingan sebelumnya. Ia memasang Bentacur sebagai playmaker. Bentacur tidak cocok dengan peran itu seperti yang sudah-sudah.

Terakhir, peran sebagai regista (playmaker) diberikan kepada Bentacur ketika Juventus bermain melawan Porto. Hasilnya, Juventus terpental dari Liga Champions. Lebih dari itu, sudah banyak contoh yang membuktikan bahwa pemain internasional Uruguay itu bukan regista.

Weston McKennie ikut-ikutan tampil sangat mengecewakan, seperti yang telah dilakukannya selama beberapa bulan terakhir.  Ironisnya, Nyonya Tua malah mengambilnya secara permanen dari Schalke 04.

Theo Hernandez selalu menjadi ancaman di sisi kiri. Dan, McKennie tidak melakukan apa pun untuk menghentikan pemain Prancis, yang menciptakan dua peluang mencetak gol di babak pertama.

Hasilnya adalah gol Brahim Diaz yang memberi Rossoneri keunggulan sebelum peluit turun minum. Kali ini Wojciech Szczesny yang bertanggung jawab karena mantan pemain Arsenal itu tidak melakukan tendangan bebas yang jauh.

Cristiano Ronaldo dan Alvaro Morata seperti lenyap dari lapangan (ghosting). Keduanya nyaris tidak bisa masuk ke kotak penalti Rossoneri karena tak mendapatkan dukungan  McKennie.

Inilah penampilan terburuk Juventus dalam satu dekade terakhir. Hasil itu sebetulnya bukanlah hal yang mengejutkan karena sudah ada presedennya. Artinya, sebelum melawan Milan, Bianconeri praktis tampil seperti itu.

Sekali lagi, di bawah rezim Pirlo, Juventus terbukti tidak memiliki identitas. Dalam satu dekade terakhir, Juventus juga rapuh secara mental.

Jika kehilangan tempat di Liga Champions, Juve akan menghadapi konsekuensi berat pada level keuangan dan olahraga. Namun, Juve masih memiliki tiga pertandingan untuk membalikkan keadaan. Semoga semuanya belum terlambat.

Menurut Capello, Milan sebetulnya tidak melakukan sesuatu yang luar biasa. Mereka hanya melakukan semua kewajibannya dengan baik.

Hakan Calhanoglu menciptakan masalah bagi Bianconeri. ”Jika Anda mengisi ruang dengan waktu yang tepat, itu benar-benar dapat membuat perbedaan,” komentar pelatih Milan Stefano Pioli di akhir pertandingan.

Itulah yang dilakukan bintang Turki itu bersama Brahim Diaz yang memiliki beberapa peluang sebelum membawa Milan unggul.

Ibrahimovic berjuang keras di depan. Ia menemukan lawan yang tangguh dalam diri  Matthijs de Ligt, tetapi tidak bagi Giorgio Chiellini. Chiellini tampil buruk.

 Alexis Saelemaekers memainkan permainan cerdas di sebelah kanan, tetapi di situ Alex Sandro menjadi salah seorang pemain Juventus terbaik di lapangan.

Bagaimanapun, pemain asal Spanyol itu mampu menciptakan peluang mencetak gol dan bahkan mendapatkan tendangan bebas yang nyaris membuahkan gol buat Rossoneri.

Di tribun, CEO Exor John Elkann menonton pertandingan tersebut dekat dengan sepupunya, Andrea Agnelli. Ia boleh jadi  bertanya-tanya bagaimana Bianconeri sekelas itu menjadi tim dengan tagihan gaji tertinggi di Serie A.

Pekerjaan masih belum selesai untuk pasukan Pioli, yang mengumpulkan 72 poin dengan Atalanta di tempat kedua. Juventus duduk di urutan kelima. Itulah habitat baru Bianconeri hasil kerja pelatih culun, Andrea Pirlo. (Max Wangge/Harian Disway)

Tulisan ini sebelumnya telah tayang di Harian Disway (partner Mainmain.id)

Artikel Terkait
Sport
Nasib Andrea Pirlo Pasca Juventus Dihajar AC Milan, 0-3

Sport
Andrea Agnelli Kembali ke Bumi

Sport
Florian Thauvin Tapak Tilas Sukses Andre-Pierre Gignac di Liga Meksiko