![]() |
Posted on May 6th 2021 |
SEBENTAR lagi Manchester United (MU) mengajukan tawaran menggiurkan ke Tottenham Hotspur. The Red Devils ingin memboyong striker Harry Kane dengan mahar 90 juta pounds. Itu baru tawaran awal lho.
Artinya, kalau Spurs bergeming, nilainya bisa lebih. Bisa 100 juta pounds. Bisa lebih dari itu, bergantung dari pintar-pintarnya nego saja.
Niat mendatangkan Kane itu menjadi salah satu cara pemilik MU, yaitu keluarga Glazer, meredam kemarahan suporter pada Minggu (1/5). Suporter nyaris membakar Old Trafford dengan api dan bom asap. Laga MU vs Liverpool pun akhirnya batal digelar.
Suporter kecewa karena MU mau-maunya ikut dalam proyek kapitalis Super Liga Eropa. Suporter MU menuduh keluarga Glazer hanya mencari keuntungan di Old Trafford. MU tidak dimodali habis-habisan untuk juara Liga Inggris.
Joel dan Avram Glazer dianggap pelit di bursa transfer. Pelatih hebat sekelas Mourinho hanya disodori pemain medioker. Karena itu, MU hanya bisa menjuarai liga kelas dua, Liga Europa. Tagar #Glazer Out pun terus disampaikan dalam berbagai kesempatan.
Nah, pembelian Harry Kane adalah cara keluarga Glazer mengambil hati fans setia Setan Merah. Akankah cara tersebut bisa meluluhkan hati suporter, itu soal lain. Pembelian Harry Kane punya tantangan tersendiri.
Mengapa? Harry Kane is not for sale. Harry Kane tidak dijual. Di situlah persoalannya. Pemilik Tottenham Hotspur, Danniel Levy, tak ingin melego asetnya itu.
MU tidak kehilangan akal. MU bisa menangkap geliat kegelisahan pribadi Kane. Kane adalah striker pilih tanding Inggris. Ia kapten tim nasional The Three Lions. Ia top skorer klub. Tapi, apa artinya itu semua tanpa trofi, sedangkan usianya sudah di ujung karier.
Itu berarti, Kane ingin mencari klub baru yang bisa membantunya mengangkat trofi. Trofi tersebut nanti menjadi bukti sejarah bahwa ia pemain hebat.
Musim ini telah menghasilkan musim terbaiknya dalam balutan seragam Spurs. Ia memimpin daftar pencetak gol Liga Premier dengan 21 gol serta tabel assist dengan 13.
Stiker berusia 28 tahun itu akan sangat ingin menambah beberapa trofi ke dalam kariernya yang gemerlap. Kane mengakui, dirinya ingin memenangkan ”trofi tim”, bukan hanya penghargaan pribadi.
Kane kini tertarik pindah ke Old Trafford. Kapten Inggris itu berada di puncak daftar Ole Gunnar Solskjaer saat memburu penyerang kelas dunia untuk memenangkan gelar.
Kini semuanya bergantung Kane. Apakah Kane akan memberi tahu Levy bahwa dirinya ingin keluar. Dengan demikian, Tottenham mungkin terpaksa menerima tawaran besar untuk memungkinkan berinvestasi kembali di saat klub mana pun sedang kesulitan keuangan karena pandemi.
Kane kelewat bersabar di Spurs. Ia menghabiskan tujuh tahun bersama klub itu sejak membuat terobosan pada 2014, saat ia muncul sebagai salah seorang penyerang top di dunia.
Kane adalah pencetak gol terbanyak di Piala Dunia 2018. Ia memiliki dua sepatu emas Liga Premier, tetapi bulan lalu mengaku frustrasi karena klub tidak dapat memenuhi keinginannya untuk meraih trofi.
”Tujuan saya bermain hingga saat ini adalah memenangkan trofi tim. Saya ingin merasakan juara Liga Inggris,” kata Kane setelah memenangkan London Football Awards awal tahun ini. (Max Wangge/Harian Disway)
Tulisan ini sebelumnya telah tayang di Harian Disway (partner Mainmain.id)
Tulisan ini sebelumnya telah tayang di Harian Disway (partner Mainmain.id)
Tulisan ini sebelumnya telah tayang di Harian Disway (partner Mainmain.id)