![]() |
Posted on May 5th 2021 |
Panas setahun terhapus hanya oleh hujan sehari. Ungkapan itu sepertinya pantas disematkan ke pundak Gareth Bale. Pria Wales itu menjadi the naughty man bagi pelatih Zinedine Zidane. Zizou seperti tak ingin lagi melihat wajah Bale di Madrid, apa pun caranya. Pada periode kedua rezimnya di Real Madrid, Bale praktis jadi pesakitan.
Perubahan sosok pelatih di Tottenhan Hotspur tampaknya mengubah nasib Bale dari pecundang menjadi pahlawan. Kalau saja Jose Mourinho tidak dipecat, hampir pasti Bale pulang kandang ke Santiago Bernabeu. Mou memang menginginkan Bale, tetapi di jelang pemecatannya, Mou sudah tak menginginkan Bale.
Karena itulah, bos Spurs Daniel Levy juga sudah menyiapkan opsi pemulangan Bale. Tak disangka, di bawah arahan Ryan Mason Bale malah menjadi pahlawan. Hat-tricknya melawan Sheffield United seolah-olah menjadi bargaining position baru. Bahkan, merasa mendapatkan momentum, Bale juga tak lupa mengejek mantan pelatihnya Jose Mourinho. ''Kami bermain sepak bola dengan cara Tottenham Hotspur yang egaliter,'' begitu kata Bale.
Bale memang tidak menyebutkan nama. Tetapi semua orang tahu, ''kekerasan'' verbal tersebut memang sengaja ditiupkan ke arah Jose Mourinho yang kini kembali menjadi pundit sepak bola.
Hat-trick itu juga menggoyahkan niat Daniel Levy untuk memperpanjang masa tinggal Bale di London. Artinya, Spurs akan memperpanjang masa peminjaman Bale untuk satu musim ke depan. Musim depan, Bale sudah menjadi ''pemain bebas''. Kontraknya dengan Madrid selesai. Levy, konon, sudah menelepon bos Real Madrid soal niatnya memperpanjang masa peminjaman Bale. Madrid yang sedang kelimpungan finansial dengan senang hati menerima kabar itu. Setidaknya, 240 ribu pound gaji Bale ditanggung Spurs. Madrid membayar ''sisanya'' 360 ribu pound. Bale memang menerima gaji jumbo --600 ribu pound-- di Santiago Bernabeu meski di era kedua Zidane, Bale lebih sering makan gaji buta.
Setelah paruh pertama musim yang mengecewakan, Bale telah menunjukkan sekilas kelasnya dalam beberapa bulan terakhir. Hat-tricknya melawan Sheffield United pada hari Minggu menjadi Bale sebagai sosok ketiga di Spurs yang menjadi pencetak gol terbanyak di semua kompetisi di bawah Harry Kane dan Son Heung-min. Bale kini sudah menciptakan 14 gol di semua kompetisi.
Dailymail melaporkan, Bale kini berhasil mengubah persepsi banyak orang di Spurs yang khawatir kepindahannya kembali ke klub akan gagal dengan serangkaian penampilan mengesankan dalam beberapa pekan terakhir.
Untuk peminjaman kedua ini, Spurs harus membayar 12 juta pound. Levy memilih opsi ini karena Bale dianggap sudah ''sehati'' di London. Menurut Levy, secara matematis, ia memilih Bale daripada membeli pemain lain yang belum tentu cocok, baik secara teknis permainan maupun biaya pembelian.
''Saya merasa Bale sudah menemukan corak permainannya. Kami juga ingin ia berada di sini. Ia akan bersama-sama kami menatap musim depan. Setelah itu, kita belum tahu apa yang akan terjadi. Setidaknya, rencana jangka pendek klub untuk satu tahun ke depan buat klub sudah teratasi,'' sebut Levy, satu-satunya juragan klub asal Inggris yang sempat masuk dalam European Super League besutan Real Madrid dan Juventus. (Max Wangge/Harian Disway)
Tulisan ini sebelumnya telah tayang di Harian Disway (partner Mainmain.id)
Tulisan ini sebelumnya telah tayang di Harian Disway (partner Mainmain.id)