![]() |
Posted on May 2nd 2021 |
Alina Starkov (Netflix)
Daripada lama menunggu The Witcher yang tertunda rilis karena beberapa kali mundur syuting, para penggemar serial fantasi dapat beralih semantara ke jagoan baru Netflix lainnya, yakni Shadow and Bone. Yap! Serial delapan episode tersebut lagi hangat-hangatnya menjadi perbincangan di antara banyak kritikus film dan warganet karena keunikan pengembangan plot-nya.
Diadaptasi dari novel karya Leigh Bardugo, Shadow and Bone bercerita tentang kerajaan Ravka yang terbagi menjadi dua wilayah (West dan East Ravka). Pemisahan itu terjadi karena fenomena magis yang disebut The Fold, sebuah pembatas penuh kekuatan gelap serta Volcra (monster terbang) di dalamnya.
The Fold hanya bisa dihancurkan oleh Grisha, kelompok manusia yang memiliki superpower. Alina Starkov adalah sosok pembuat peta di angkatan perang yang tidak menyadari bahwa dirinya seorang Grisha. Apalagi, Alina bukan lah Grisha sembarangan. Ia adalah Sun Summoner, seorang pengendali cahaya. Dan satu-satunya harapan banyak orang untuk menghancurkan The Fold.
Shadown and Bone sebenarnya masih mengandung banyak unsur lama cerita fantasi, seperti pengkhianatan, sihir, kasta, monster dan kisah cinta yang tumbuh di antara karakter. Kabar baiknya, Shadow and Bone dikemas lebih fresh dengan wajah aktor dan aktris baru, sehingga sudut pandang penonton tidak akan teralihkan. Seperti image Superman yang melekat dalam diri Henry Cavill saat menyaksikan The Witcher.
Satu-satunya keberadaan karakter yang mengingatkan Mainmain dengan film lain adalah Jenderal Kirigan pelatih Alina sebagai Grisha yang diperankan oleh Ben Barnes. Para Gen Z utamanya, bakal langsung mengingat Barnes dalam perannya sebagai Prince Caspian di The Chronicles of Narnia.
Ben Barnes sebagai Kirigan (Netflix)
Sayangnya, sebagian World Building sedikit berantakan di awal episode. Ada banyak sekali istilah, nama tempat, nama penjahat, ras, bahasa, kelompok prajurit yang mungkin bakal membuat penonton kebingungan karena disisipkan secara acak. Meskipun begitu, penggambaran wilayah Ravka melalui map Mainmain akui jauh lebih apik ketimbang Game of Thrones atau The Lord of the Rings.
Ditambah, Caracter Development yang disematkan pada setiap pemain terlihat padat mulai awal episode hingga akhir. Setiap karakter juga langsung bersinggungan dengan proses penemuan resolusi konfliknya. So, dengan keunggulan tersebut, serial ini dikemas secara lugas dan langsung membawa penonton menuju konflik utama. Tidak ada satu scene pun yang tidak diperlukan.
Netflix
Para penonton bakal menerima penjelasan siapa menjadi apa hanya dengan proses tindakan dan penempatan yang mereka lakukan. Sehingga tidak akan sulit mencerna peran masing-masing karakter secara visual. Meskipun perlu beberapa kali karakter tersebut harus muncul di layar untuk mengingat namanya.
Latar Shadown and Bone yang menampilkan proses waktu siang dan malam secara bergantian juga meninggalkan kesan yang menakjubkan. Membuat pikiran penonton secara otomatis membangun susunan waktu dalam serialnya.
Sementara itu, serial fantasi satu ini memiliki kisah romansa tidak begitu besar karena tertutupi label persahabatan. Menurut Mainmain, hal tersebut sebenarnya baik, sehingga dapat membuat penonton greget dan mendorong terciptanya pandangan serta harapan baru dalam plot di season selanjutnya.
Shadow and Bone diperankan oleh Jessie Mei Li sebagai Alina, Archie Renaux sebagai Mal, Freddy Carter sebagai Kaz, Amita Suman sebagai Inej dan Kit Young sebagai Jesper. Serial ini dapat disaksian di Netflix mulai 23 April 2021 lalu. (*)