Current Issues

Resep Gratis Ini Bantu Kamu Nikmati Makanan Saat Alami Anosmia Akibat Covid-19

Dwiwa

Posted on April 26th 2021

(Salah satu resep dari Taste & Flavour, Sambal butter noodles. Craig Robertson via Life Kitchen)

Kehilangan kemampuan merasa dan membau adalah salah satu gejala menetap Covid-19 yang menjengkelkan bagi banyak orang. Ini membuat mereka tidak bisa menikmati makanan seperti saat sebelum terpapar. Tapi sekarang, ada sebuah buku resep yang dibuat khusus untuk membantu mereka menikmati makanan lagi.

Para peneliti memperkirakan sekitar 10 persen orang yang terinfeksi Covid-19 mengalami gejala yang menetap. Ini berarti mereka memiliki gejala yang berlangsung selama berbulan-bulan dan untuk beberapa kasus, tanpa batas waktu.

Menurut data John Hopkins Medicine, seperempat pasien yang mengalami perubahan indra penciuman atau rasa membaik dalam beberapa minggu. Tetapi sebagian besar, gejala tetap ada dan beberapa bahkan sudah kehilangan lebih dari setahun tanpa ada perbaikan.

Dilansir dari Insider, buku bertajuk Taste & Flavour ini menampilkan 18 resep dengan fotografi makanan yang keren dan dirancang khusus bagi orang-orang yang mengalami perubahan indera perasa dan penciuman akibat Covid-19. Kabar baiknya lagi, buku yang dibuat oleh koki Inggris bernama Ryan Riley dan Kimberley Duke ini ditawarkan secara gratis sebagai unduhan digital. 

Saat membuat resep, Riley dan Duke, yang menjalankan sekolah memasak nirlaba mereka untuk pasien kanker Life Kitchen, juga berkonsultasi dengan Barry Smith dari University of London Center for the study of the Senses. Barry merupakan seorang peneliti terkemuka Inggris untuk hilangnya penciuman sebagai gejala Covid-19.

Riley mengatakan jika sekitar 80 persen dari rasa sebenarnya adalah bau, jadi kedua indra ini saling terkait. Beberapa pasien Covid-19 dengan gejala menetap mengalami anosmia, kehilangan bau dan rasa, sementara lainnya mengalami parosmia, yakni indra penciuman yang terdistorsi.

Untuk membuat resep-resep tersebut, mereka mencoba meningkatkan rasa tertentu sambil menghindari rasa lain. Misalnya kopi, bisa berbau seperti kotoran bagi beberapa orang dengan parosmia. Bawang merah, bawang putih, telur, daging panggang, dan kacang-kacangan juga bisa berbau menjijikkan, hampir sama seperti daging busuk bagi beberapa orang.

Mereka juga mencoba fokus pada memperkuat rasa gurih dan menambahkan tekstur dan warna untuk menutupi kekurangan bumbu, seperti bawang putih dan bawang bombay, yang merupakan dasar dari rasa.

Dari 300 resep yang diuji, mereka akhirnya memasukkan 18 resep andalan ke dalam buku. Rasa gurih yang pekat seperti kecap, miso, parmesan, dan jamur menjadi kunci dalam resep tersebut. Kelima rasa dasar, asin, manis, asam, pahit, dan umami, coba mereka sentuh. Semua indra juga dirangsang.

Bahan-bahan yang digunakan pun dipilih yang dapat merangsang saraf trigeminal, yang bertanggung jawab atas sensasi di wajah dan sinus serta dapat dirasakan saat makan makanan seperti lobak dan wasabi.

Misalnya saja kentang miso butter dengan cuka herba hijau sebagai resep "sempurna" dalam hal ini. Kentangnya umami. Miso dan kecapnya umami dan asin. Lada putih dan mint segar merangsang saraf trigeminal. Cabai hijau menambah tekstur renyah. Cuka memicu reseptor asam.

Meski tampak seperti resep sederhana, Riley mengatakan jika selain dirancang untuk merangsang semua indra dan banyak selera yang berbeda, tetapi ini juga harus memiliki rasa yang sangat enak.

"Rasa itu penting. Saya pikir itulah yang kami berusaha keras untuk membuat orang mengerti," katanya. "Ini menyedihkan jika Anda tidak bisa merasakan. Itu salah satu kesenangan terbesar yang kita semua ambil di dunia ini. Jika itu hilang, hidup benar-benar menjadi pengalaman yang berkurang."

Jika kalian tertarik untuk mencoba resep ini, kalian bisa langsung berkunjung ke situs resmi Life Kitchen ya. (*)

 

Artikel Terkait
Current Issues
Studi: Gangguan Kesehatan Otak dan Mental Umum Terjadi Pada Pasien Covid-19

Current Issues
Studi: Kasus Long Covid-19 dengan Gejala Sesak Napas dan Depresi Meningkat

Current Issues
Studi: Banyak Penyintas Covid-19 Hadapi Masalah Kesehatan Baru Usai Terinfeksi