|
Posted on April 1st 2021 |
Dari kiri: Christoper Sembroski, Jared Isaacman, Hayley Arceneaux dan Sian Proctor
Pencarian penumpang untuk misi luar angkasa ‘tanpa astronot’ milik SpaceX, Inspiration 4, telah usai. Jared Isaacman, pemimpin misi tersebut telah menunjuk tiga warga sipil yang akan disponsori untuk menemaninya mengorbit bumi selama tiga hari.
Bukan hanya pemimpin misi, Isaacman merupakan miliader muda sekaligus CEO Shift4 Payments yang telah bekerja sama untuk misi Inspiration 4. Selama satu bulan terakhir, ia sibuk memilih tiga warga sipil beruntung yang bakal mengendarai pesawat ruang angkasa Crew Dragon milik SpaceX dan Rocket Falcon 9 bersamanya.
SpaceX mengumumkan misi luar angkasa yang kru penerbangannya berasal dari warga sipil atau non-astronot itu pada Februari lalu. Tentu saja, fenomena tersebut bakal menjadi sejarah baru bagi industri penerbangan luar angkasa dan wisata antariksa. Nama ‘Inspiration 4’ sendiri merujuk pada jumlah empat orang kru pesawat.
Mereka akan mengelilingi Bumi pada ketinggian 335 mil, sekitar 80 mil dari orbit International Space Station. Tanggal peluncuran misi tersebut direncanakan sekitar bulan Oktober, namun peluncuran dapat maju lebih cepat menjadi 15 September, menurut Isaacman.
Penumpang pertama yang beruntung adalah Hayley Arceneaux, mantan pasien kanker di Rumah Sakit Penelitian Anak St. Jude di Memphis yang bekerja sebagai asisten medis di rumah sakit itu juga.
Ia akan menjadi orang Amerika termuda dan menjadi orang pertama yang memiliki anggota tubuh palsu (selama perawatannya sebagai pasien kanker tulang, bagian dari tulang kaki kiri Hayley diganti dengan logam) yang pergi keluar angkasa.
Penumpang keduanya didapatkan dari undian nama-nama orang yang telah bersedia menyumbang untuk rumah sakit Rumah Sakit Penelitian Anak St. Jude. Pencarian penumpang misi tersebut memang sengaja dimanfaatkan Isaacman untuk mengumpulkan dana yang bakal ia sumbangkan ke rumah sakit tersebut. Dan Isaacman berhasil mengumpulkan sebanyak USD 13 juta atau setara dengan IDR 189 miliar.
Nama beruntung dari penyumbang untuk rumah sakit itu adalah Christoper Sembroski. “Itu sangat menarik, jadi, ini seperti, 'Baiklah, saya akan menyumbang ke St. Jude dan mengikutsertakan nama saya untuk melihat apa pun yang terjadi,” kata Sembroski.
Sembroski berkata bahwa dia telah menyumbangkan USD 50 atau IDR 700 ribu dan tidak memenangkan undian pada awalnya. Namun, seorang temannya ternyata menang. Ia adalah teman kuliah lama Sembroski dari Universitas Embry-Riddle Aeronautical di Florida.
Teman yang ingin dirahasiakan namanya ini memutuskan untuk tidak pergi ke luar angkasa, tetapi mengetahui antusiasme Sembroski pada misi tersebut. Akhirnya, teman baiknya itu memberikan hadiah tersebut kepadanya. Sembroski diberitahu bahwa dia telah memenangkan kursi untuk kru Dragon melalui video call dengan Isaacman dan teman anonimnya.
Penumpang ketiga adalah Sian Proctor, dia adalah pemegang gelar doktor dalam pendidikan sains. Proctor dipilih karena memenangkan sayembara yang digelar oleh perusahaan milik Isaacman, Shift4 Payments. Sayembara itu meminta peserta untuk merancang toko online sebaik mungkin dan menjelaskan tentang impian kewirausahaan, bagi siapa saja yang menarik akan dipilih oleh Isaacman.
Sebenarnya, Proctor memiliki impian dan hampir saja menjadi astronot. Pada 2009, ia termasuk di antara 47 orang yang dipilih NASA dari 3.500 lamaran. Badan antariksa paling bergengsi di dunia itu mencari sembilan astronot baru di tahun yang sama. Sayangnya, Proctor tidak lolos. Dia mendaftar dua kali lagi dan tetap tidak lolos. Tetapi, saat NASA mengumumkan pencarian astronot lagi, ia ikut dan lolos.
“Tapi saya berkata ‘Tidak’ karena saya pikir pintunya terkunci. Tapi saya sangat berharap dalam hidup saya, mungkin akan ada ruang komersial yang tersedia untuk saya. Saya tidak pernah berpikir bahwa hal yang sama akan terjadi sepuluh juta tahun yang lalu,” katanya.
Beberapa hari setelah mengetahui kabar tersebut, Proctor dan Sembroski menemani Isaacman mengunjungi kantor pusat SpaceX dan menjalani pemeriksaan kesehatan di Univesitas California, Los Angeles. (*)
