![]() |
Posted on March 17th 2021 |
Foxconn Technology Group bakal segera memutuskan lokasi pabrik mobil listrik pertamanya tahun ini. Untuk sementara, Meksiko dan Wisconsin adalah kandidat terkuat yang akan jadi basis EV (Electric Vehicle) raksasa teknologi asal Taiwan tersebut.
Menurut Young Liu, CEO Foxconn, ketersediaan dan keterjangkauan tenaga kerja terampil hingga bakat teknik akan menjadi faktor penentu lokasi pabrik EV ditentukan. Hal itu disampaikan Young dalam sebuah rapat umum di Taipei pada Selasa (16/3).
Foxconn berharap perusahaan dapat mengikuti langkah kesuksesan bisnis perakitan smartphone-nya. Di tengah momentum gembar-gembor proyek Apple Car, perakit iPhone terbesar di dunia itu telah meningkatkan kemampuan di bidang otomotif, yang bertujuan untuk bersaing dalam perlombaan EV.
"Foxconn memang anak baru (dalam industri mobil listrik). (Tetapi) kami akan membangun kemampuan kami, sehingga calon pelanggan kami akan merasa nyaman dan memberi kesempatan kami membuat produk,” sambung Young Liu.
Ia juga menyampaikan jika perusahaan sedang menyelesaikan perjanjian usaha bersama dengan Fiat Chrysler Automobiles, yang menjadi bagian dari Stellantis NV, sebuah perusahaan otomotif berbasis di Belanda. Young juga menolak untuk terlibat mengenai kabar tidak pasti dari proyek mobil Apple. Namun, ia menyampaikan bahwa kabar proyek yang telah meluas hanya sebuah rumor.
Foxconn saat ini sedang berdiskusi dengan perusahaan mobil listrik AS. Tetapi, belum mengumumkan kesepakatan. Meskipun demikian, Foxconn optimis menargetkan pangsa pasar mobil listrik sebesar 10 persen. Mereka juga yakin dapat meluncurkan baterai solid-state lebih awal dari target sebelumnya pada 2024.
Baterai solid-state sendiri dikenal sebagai penyempurna dari baterai lithium-ion. Komponen baterai ini terdiri dari benda padat, baik elektrode dan elektrolitnya. Sebaliknya, baterai lithium-ion memiliki elektrolit cair dengan berbagai keterbatasan. Solid state bahkan diklaim dua kali lebih awet dari lithium-ion.
Foxconn beralih ke industri otomotif karena pertumbuhan smartphone terhenti. Volume produksi global sebagai bisnis utama Foxconn telah turun selama tiga tahun terakhir. Sebaliknya, industri kendaraan listrik berkembang pesat. Penjualan EV secara global mencapai hampir 2,5 juta pada 2020, dan akan meningkat sekitar 70 persen pada 2021. (*)
Foto: AFP