Lifestyle

Tahu atau Tempe? Mana Sih Sumber Protein Nabati Terbaik

Dwiwa

Posted on March 13th 2021

 

Tahu dan tempe telah menjadi salah satu makanan sumber protein nabati yang umum dikonsumsi orang Indonesia. Bahan makanan ini biasanya diolah dengan cara digoreng dan dijadikan lauk atau camilan untuk menemani minum teh. Bahan ini juga sering dijadikan sumber protein oleh orang-orang vegetarian atau vegan.

Tapi udah pada tahu belum sih kalau sebenarnya kedua bahan makanan ini dibuat dari satu jenis tanaman yang sama? Meski bentuknya sangat berbeda, dua makanan favorit orang Indonesia ini sama-sama dibuat dari kedelai loh.

Terus kalau dibuat dari bahan yang sama, kira-kira kandungan gizinya sama apa beda? Ternyata nih, meski sama-sama terbuat dari kedelai, nilai gizi yang terkandung pada tahu dan tempe ini berbeda loh. Lantas, mana ya kira-kira yang terbaik untuk tubuh? Nah sebelum kita cari tahu mana yang lebih baik, ada baiknya dulu mengenal perbedaan keduanya.

 

Tahu

Tahu umumnya berbentuk kotak dan berwarna putih, meski ada sebagian yang diberi kunyit sehingga  berwarna kuning. Bahan makanan nabati ini sebenarnya dibuat dari dadih susu kedelai yang digumpalkan dan dibentuk menjadi balok.

Dilansir dari Prevention, proses pembuatannya mirip dengan pembuatan keju. Dalam pembuatan tahu, susu kedelai dipanaskan, untuk memisahkan padatan dari cairan, dan kemudian koagulan digunakan untuk mengikat dadih.

Terkadang, selain koagulan ada bahan lain yang ditambahkan. Zat yang ditambahkan ini berpengaruh terhadap teksturnya, bisa menjadi lebih keras, atau jadi lebih lembut. “Kalsium sulfat adalah koagulan yang paling umum digunakan,” ujar Abby Cannon, RD, CDN, ahli diet di New York.

Ini berarti bahwa sebagian besar tahu pada dasarnya telah diperkaya dengan kalsium. Menurut Cannon, tahu merupakan sumber protein yang baik, lengkap, dan tinggi lisin, dan asam amino esensial yang biasanya berkurang pada pola makan vegan dan vegetarian.

Berdasarkan USDA, setiap 100 gram atau sekitar 3,5 ons tahu mengandung 94 kalori, 9,4 protein, 5 g lemak, 2 g karbohidrat, dan 2,4 gram serat. Selain itu, tahu tidak mengandung gula dan mengandung 176 g kalsium, lebih dari 17 persen yang dibutuhkan dalam sehari.

 

Tempe

Lalu bagaimana dengan tempe? Berbeda dengan tahu, tempe tidak dibuat dari susu kedelai, tetapi terbuat dari kedelai langsung. Hal lain yang membedakan adalah, pada proses pembuatan tempe kedelai ini memalui tahap fermentasi.

“Fermentasi adalah proses ketika bakteri dan ragi digunakan untuk memecah karbohidrat yang secara alami ada di dalam makanan,” jelas Cannon. Karena itu tempe ada dalam kategori makanan probiotik, sama seperti yogurt tertentu dan makanan fermentasi lain seperti kimchi.

Setiap makanan yang difermentasi selalu baik untuk kesehatan usus, dan itu termasuk juga tempe. Dan sama seperti tahu, tempe merupakan protein lengkap dengan lisin tinggi.

Berdasarkan USDA, setiap 100 gram atau sekitar 3,5 ons tempe mengandung 195 kalori, 20 gram protein, 11 gram lemak, serta 8 gram karbohidrat. Meskipun USDA tidak mencantumkan jumlah serat, Tofurky Organic Soy Tempe mencamtumkan 4 g serat dalam penyajian 3 ons tanpa gula atau natrium.

Jadi, mana yang lebih baik? Tahu atau tempe?

Menurut Cannon, salah satu atau keduanya enak dimakan dua sampai tiga kali seminggu. Keduanya mengandung gizi yang sangat mirip. Keduanya pun tidak memiliki rasa yang menonjol sehingga rasanya muncul dari bumbu atau saus yang digunakan saat proses pengolahan.

Tetapi terlepas dari mana yang dipilih, Cannon menyarankan untuk mencari produk kedelai organik non-transgenik. Sebab, praktik pertanian kedelai konvensional melibatkan banyak pestisida sehingga sering dikaitkan dengan kanker. Nah, jadi kalau kalian tim tahu apa tempe nih? (*)

Artikel Terkait
Tech
Asyik, McDonald's Kembangkan McPlant! Menu Daging Berbahan Nabati

Current Issues
Burger King Khusus Vegetarian dari Impossible Foods!

Tech
Di Hongkong, McDonald Kolab Bareng OmniFoods Bikin Menu Daging Buatan Lab