![]() |
Posted on February 21st 2021 |
(Deadline)
Sudah tahukan kalau film Train to Busan bakal dibuat ulang alias di-remake versi Hollywood? Nah, meski dibuat oleh rumah produksi Hollywood New Line Cinema, tetapi kabarnya bakal ada sutradara asal Indonesia yang terlibat.
Dilansir dari Deadline, sebuah sumber memberi tahu jika sutradara berbakat asal Indonesia Timo Tjahjanto tengah dalam negosiasi sebagai sutradara film yang dibuat ulang berdasarkan blockbuster Korea Selatan tersebut.
James Wan dan Michael Clear dari Atomic Monster serta Nicolas Atlan dan Terry Kalagian dari Gaumont akan memproduksi bersama dengan Gary Dauberman dari Coin Operated yang mengadaptasi skenario tersebut. Sementara sebagai produser eksekutif ada Judson Scott, Sidoine Dumas, Christiphe Riandee dan Johanna Byer.
Film yang aslinya dibintangi oleh Gong Yoo ini bergenre thriller yang menceritakan tentang perjuangan seorang ayah dalam menyelamatkan putrinya dari serangan zombie.
Film yang disutradarai oleh Sang-Ho Yeon tersebut ditayangkan perdana di Festival Film Cannes 2016 dan dengan cepat menjadi box office internasional. Kesuksesan film ini menelurkan sekuel, Train to Busan: Peninsula, yang dirilis pada 2020.
Sementara itu, Timo telah sukses menghadirkan berbagai film yang berhasil menarik banyak penonton. Mulai dikenal lewat Rumah Dara yang dirilis pada 2010, pria kelahiran Jerman ini kemudian menghasilkan berbagai film populer lain termasuk Headshot 2016 yang dipilih Fantastic Fest di tahun yang sama.
Baru-baru ini, dia juga menjadi sutradara untuk film thriller aksi The Night Comes for Us yang ditayangkan Netflix. Lewat Mo Brother, nama panggung untuk duet sutradara bersama Kimo Stamboel, Timo juga menghasilkan berbagai film horor dan film aksi seperti Macabre dan Killers.
Proyek ini juga menyatukan kembali New Line dengan Wan dan Dauberman yang sudah sering berkolaborasi. Mereka telah bekerja sama dalam beberapa film seperti The Nun, Annabelle, dan The Conjuring.
Bakal seperti apa yah Train to Busan versi Hollywood ini? Wah, jadi tidak sabar menantikan seperti apa film ini nanti. (*)