Dihukum Ibu, Ponsel Disita dan WIFI Dimatikan
![]() |
Posted on January 27th 2021 |
Lengkap sudah keberhasilan Bren Esports di ajang Mobile Legends World Championship (M2) 2021. Selain meraih gelar juara, mereka juga mengantarkan pemainnya menjadi Most Valuable Player (MVP). Pemain itu adalah Karl Gabriel "KarlTzy" Nepomuceno.
Hebatnya, "KarlTzy" ternyata masih berusia 16 tahun. Ternyata sejak kecil "KarlTzy" memang menunjukkan bakatnya dalam bermain games. Bahkan, di usianya yang masih 14 tahun ia masuk dalam skuad timnas esports Filipina untuk ajang Asian Games 2019 yang berlangsung di Jakarta. Di event itu, "KarlTzy" berhasil membawa Filipina menyabet medali emas untuk sub cabor Mobile Legends: Bang Bang (MLBB).
Saat berlaga di Asian Games itu, “KarlTzy” tidak hanya menjadi anggota termuda di tim MLBB. Tapi juga di keseluruhan tim Sibol –julukan tim esports Filipina- yang dibawa ke Jakarta. Di dalam tim MLBB Filipina saat itu, "KarlTzy" ditunjuk sebagai hypercarry. Peran itu tentu punya tanggung jawab penting untuk memimpin timnya menuju kemenangan, dengan memberikan damage berat dan mengamankan temannya dari upaya kill musuh.
"KarlTzy" berhasil mengemban tugas berat itu. Terbukti ketika menghadapi Indonesia di laga final, "KarlTzy" berhasil melakukan 7 kill dari 9 kill pertama timnya. Ia juga sempat bertahan sendirian ketika mengobrak-abrik pertahanan tim Indonesia. Salah satu prestasi bersejarah KarlTzy dalam Asian Games itu adalah ia membuat 16 kill dari total 20 kill di tim Filipina.
Di usianya yang ke-14 saat itu "KarlTzy" juga berhasil menembus level kompetisi MLBB tertinggi di Filipina. Kala itu ia memulai debutnya untuk tim Finesse Solid di Mobile Legends: Bang Bang Professional League (MPL) Filipina.
Menjadi gamers di usia dini bukan hal mudah buat "KarlTzy". Ia menghadapi rintangan yang juga dihadapi anak-anak seusianya. Apalagi jika bukan keraguan orang tua. Wajar, banyak orang tua pasti akan memilih anaknya harus menekuni studinya dibanding menekuni hobi bermain game.
Ayah dan ibunya, Gabby Nepomuceno serta Karina Nepomuceno sempat ragu akan hobi anaknya tersebut. Apalagi, sang ibu sempat khawatir anaknya mengalami gangguan kesehatan fisik dan psikis karena gaya hidup gamer yang berat. Terutama terkait jam tidur. Sang ibu bahkan tak jarang sampai harus merampas ponsel "KarlTzy" dan mematikan WIFI sebagai bentuk hukuman.
"KarlTzy" mengakui tentangan dari orang tua itu sebagai kesulitan terbesar dalam karir mudanya sebagai gamers. Namun untuk melunakkan hati kedua orang tuanya, ia bersumpah untuk tidak pernah meninggalkan studinya. Orang tuanya akhirnya luluh ketika "KarlTzy" meminta keduanya memberikan kesempatan. Seiring dengan itu, "KarlTzy" berhasil membuktikan dengan meraih sejumlah prestasi.
Sepanjang gelaran M2 kemarin, "KarlTzy" tampil trengginas. Ia menjadi permain pertama yang menorehkan savage di M2. Total KDA (Kill, Death, Assist) yang ia peroleh selama tujuh game di grand final ialah 45-15-37. Penempatan posisi dan timing saat melakukan war menjadi kunci pemain apiknya penampilan pemain ini. Kemampuan farming-nya juga bisa dibilang cepat meskipun di-pressing tim lawan.(*)